Kilau Batu Akik dari 'Air Susu Ibu' Gunung Siklop Papua

Kilau Batu Akik dari 'Air Susu Ibu' Gunung Siklop Papua

- detikNews
Minggu, 08 Mar 2015 11:35 WIB
Foto: David/detikcom
Jakarta - Demam batu akik merambah nusantara. Tak hanya di Pulau Sumatera hingga Ternate, tapi juga merambat hingga ke Papua. Hanya saja di bumi Cendrawasih ini, batu akik tak seramai di Pulau Jawa.

Walau begitu, banyak pemburu batu akik rela merogoh kocek dalam-dalam untuk ongkos mencari batu khas Papua‎. Batu itu berasal dari Gunung Siklop, Sentani, Jayapura.

‎"Batu Siklop itu asli sini, dari Sentani sana," kata Fauzi, pedagang batu akik di Sorong, Papua Barat, Minggu (8/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, batu siklop ini didapat dari Gunung Siklop yang dikramatkan oleh warga setempat. Bagi warga sekitar gunung dan Danau Sentani, Gunung Siklop adalah 'air susu ibu' atau gunung ibu.

Sebutan itu muncul karena Gunung Siklop memiliki banyak mata air yang mengalir ke Danau Sentani. Sehingga, warga sekitar melarang perburuan batu akik di gunung ‎tersebut, bahkan untuk memasukinya saja dibutuhkan ritual khusus. Jika batu itu diambil, warga sekitar percaya akan mendatangkan kemalangan.

Hal itu yang membuat batu siklop sangat langka di pasaran, bahkan material mentahnya pun sulit didapat di gunungnya. Tapi peredaran batu ini di antara para pemburu dan kolektor batu akik‎ sudah populer.

"Susah dapatnya. Siklop itu ‎bentuk bongkahannya bulat-bulat seukuran telur. Ada warna biru dan merah, yang hijau juga ada," kata Fauzi.

‎Mentahnya batu siklop dijual di Papua sekitar Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung tingkat kekristalannya. Jika sudah diolah, batu ini berkilau sehingga dipasarkan dengan harga antara Rp 1 juta hingga Rp 15 juta, tergantung kadar kristalnya.

"Itu Rp 15 juta. Kalau mentahnya Rp 600 ribu yang paling murah. Saya nggak punya karena susah barangnya," ucap Fauzi.

Papua memang menyimpan sejumlah misteri, selain ‎batu siklop, Papua juga memiliki sejumlah batu akik yang belum memiliki nama. Salah satunya batu berwarna merah gelap namun kurang mengkristal.

"Batu dari Sauka itu asli Sorong, belum ada namanya. Harganya Rp 250 ribu," ujar Fauzi.

Pasar batu akik di Papua dipenuhi dengan batu-batu dari Ternate hingga Kalimantan. Seperti batu bacan, batu obiking, batu kecubung gunung dan obsidian. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 2 juta.

Di Sorong sendiri, Anda tak akan mudah menemukan kios, gerai atau toko batu akik. Hal ini karena sebagian besar penjual batu akik di Papua berasal dari provinsi lainnya dan mereka menjual batu-batunya dengan cara menitipkan di toko-toko suvenir khas Papua.

Tak semua toko suvenir khas Papua menjual batu akik, jadi berburu batu akik di Papua seperti petualangan tersendiri. Tertarikkah Anda berburu batu siklop? Hati-hati dengan mitosnya.

(vid/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads