"Kongres PAN menunjukkan keberhasilan PAN keluar dari jebakan politik aklamasi yang tengah menjangkiti sejumlah partai politik di Indonesia," ujar Arya Fernandes, peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Senin (2/3/2015).
PAN juga dianggap berhasil menunjukkan model kompetisi yang sehat dalam proses suksesi kepemimpinan di tingkat nasional. "Dimana kongres tidak berakhir dengan perpecahan partai dan tidak terjadi aksi pecat-memecat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, tantangan lainnya adalah mewujudkan janji kampanyenya seperti pelaksanaan konvensi penjaringan capres pada 2016. Saya kira ketum terpilih harus memastikan bahwa capres versi konvensi mendapatkan tingkat penerimaan yang tinggi di masyarakat dan pelaksanaan konvensi bukan basa-basi politik semata," papar Arya.
Ujian konsolidasi untuk merangkul kubu Hatta sambungnya bisa dilihat dari struktur kepengurusan yang akan ditentukan tim formatur.
"Dengan rata-rata pengurus DPD dan DPW berusia muda dan umumnya berpendidikan tinggi, PAN dapat menggarap secara serius segmen pemilih muda dan kelas menengah pada pemilu 2019 nanti," ujar Arya.
Zulkifli memang menegaskan Hatta yang kalah 6 suara dalam voting di Kongres IV PAN akan tetap mendapat posisi terbaik.
"Pak Hatta itu saudara kita, saudara saya. Saya dan Pak Hatta dekat sekali, banyak prestasinya banyak yang sudah dilakukan untuk partai. Jadi kita hormati, tentu akan ditempatkan di tempat yang mulia," ujar Zulkifli di hadapan para pendukungnya di Hotel Melia, Nusa Dua.
(mpr/rni)