Media Australia 9news.com.au, Senin (23/2/2015), memberitakan kedatangan pesawat tempur pabrikan Rusia itu menimbulkan spekulasi. Disebutkan ada 4 unit Sukhoi yang akan mengawal pengiriman Myuran dan Andrew ke Nusakambangan. Namun media itu tak bisa mengkonfirmasi kebenaran isu itu.
Sementara menurut Kepala Pusat Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, keberadaan Sukhoi di Bali itu tak ada hubungannya dengan eksekusi mati 2 WN Australia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hadi, keberadaan Sukhoi di Bali itu hanya untuk kegiatan rutin TNI AU yakni menjaga perbatasan dan pemantauan. Sukhoi yang berasal dari Makassar itu pun akan dioperasikan selama dua minggu di Pulau Dewata.
"Kegiatan rutin. Durasinya kegiatan bisa 2 minggu. Jadi tidak ada (hubungan dengan Myuran dan Andrew)," ucap Hadi.
(vid/nrl)