Kisruh KPK-Polri, Relawan: Sikap Kami 'Pejah Gesang Nderek Jokowi'

Kisruh KPK-Polri, Relawan: Sikap Kami 'Pejah Gesang Nderek Jokowi'

- detikNews
Jumat, 13 Feb 2015 20:07 WIB
Jakarta - Kelompok-kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo berkumpul menyusul adanya tekenan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu terkait kisruh KPK-Polri. Para relawan yang bergabung dalam Sekretariat Bersama Partisipasi Indonesia itu pun menyatakan tetap setia mendukung Jokowi, apapun keputusan yang ia buat.

Sekitar 200-an orang yang merupakan perwakilan dari kelompok-kelompok relawan Jokowi-JK saat pilpres lalu berkumpul untuk berkonsolidasi di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakpus, Jumat (13/2/2015). Mereka akan menyusun manifesto untuk mengawal 9 program nawacita Jokowi-JK.

"Kita sadar kekuatan harus dihimpun terus. Kekuatan rakyat harus dihimpun, diorganisir. Jokowi menang kan karena partisipasi rakyat. Kita ingatkan kabinet untuk kembali ke nawacita sebab Jokowi dan nawacita harus kita selamatkan," ujar salah satu koordinator Sekber Partisipasi Indonesia, Budi Arie di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai perkara KPK-Polri, termasuk apakah Komjen Budi Gunawan akan dilantik atau tidak, menurut Ketua Projo ini para relawan ikut dengan apapun keputusan Jokowi. Mereka mengaku akan tetap setia berdiri di belakang Jokowi, sekaligus mengawal nawacita.

"Kita satu suara dengan presiden, semua pilihan presiden dari 2 ada pertimbangan itu, apakah mau melantik atau tidak, kita tetap di belakang Presiden. Meski cenderung kelihatannya tidak melantik. Kalau istilah teman-teman di daerah, pejah gesang nderek Jokowi, kami seperti itu," kata Budi.

Istilah pejah gesang nderek Jokowi sendiri dapat dimaknai sebagai semboyan 'hidup mati ikut Jokowi. Meski mengaku akan tetap mengkritisi mantan Walikota Solo tersebut jika tidak pro rakyat, Budi menyebut relawan tetap akan membela Jokowi karena tahu ia tidak salah. Untuk itu Budi meminta supaya tekanan terhadap Jokowi segera dihilangkan termasuk dari partai-partai politik.

"Kita ingin sampaikan bahwa kita akan selalu berada di belakang Jokowi. Kita kan die hard, pendukung garis keras. Yang die hard sama Jokowi banyak karena tahu Jokowi nggak salah. Jadi jangan lagi ada tekanan, termasuk dari Parpol. Kalau parpol dibenturkan oleh rakyat jangan salahkan rakyat kalau bertindak. Parpol kan ada karena rakyat," Budi menjelaskan.

Para relawan ini pun akan menyusun manifesto untuk mengawal pemerintahan Jokowi-JK agar tidak melenceng dari nawacita. Mereka akan membentuk pokja-pokja untuk mengevaluasi kabinet kerja secara obyektif, lalu menyampaikannya ke presiden sebagai bahan pertimbangan.

"Manifesto turunannya nanti termasuk resuffle. Kita akan bikin pokja-pokja untuk merumuskan mana kementerian yang jalan sendiri, nggak firm. Tapi kita nggak mau subyektif. Ini nanti kita serahkan ke pak Jokowi. Saya dan teman-teman akan melakukan komunikasi dengan istana. Secepatnya akan kita sampaikan," tutur Budi.

Budi yakin Jokowi akan menerima pertimbangan dari para relawan, sebab menurutnya Jokowi merupakan sosok pemimpin yang selalu mendengarkan, apalagi suara rakyat. Ia berharap agar tidak lagi ada pihak-pihak yang memanfaatkan suasana politik yang sedang panas untuk tujuan buruk.

"Pak Jokowi pemimpin yg mau dengar rakyat. Dalam pertemuan Pak Jokowi lebih banyak mendengar. Jangan lagi ada pihak yang benturkan Jokowi dengan rakyat, jangan benturkan Jokowi dengan parpol, termasuk dengan parpol pendukungnya," tukasnya.

Meski setuju masih ada beberapa kekurangan dalam pemerintahan Jokowi, Budi mengaku tidak merasa kecewa. Bagi mereka, apa yang terjadi saat ini merupakan permainan pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia berubah menjadi lebih baik.

"Nggak ada (kecewa), kita tahu persoalan bukan di Jokowi, ada kekuatan lama. Ini peperangan kelompok yang tidak mau perubahan dengan kelompok status quo. Kita tetap di belakang Jokowi di tengah berbagai kekurangannya," ucap Budi.

Para relawan satu suara dalam mendukung Jokowi, mereka sepakat untuk tetap menjaga suami dari Iriana itu dari pihak-pihak yang ingin mengganggunya.

"Siapapun yang mengganggu Pak Jokowi kami bersama rakyat siap membela Presiden kita. Kami ajak rakyat untuk tetap bersabar, dan relawan harus jadi kekuatan mental. Kita relawan bergerak karena kesadaran," tegas salah satu relawan yang hadir, Haryanto.

Dalam pertemuan konsolidasi tersebut, para relawan pun menyatakan sikap mereka. Sikap itu diambil mereka karena melihat saat ini pemerintah Jokowi banyak mendapat serangan dari berbagai pihak karena keputusannya yang dinilai kontroversial terkait Komjen Budi Gunawan.

(ear/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads