Siang tadi giliran Ketua DPP PDIP yang juga Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang dipanggil ke Istana Negara. Seorang sumber detikcom menyebut pertemuan Puan dengan Jokowi siang tadi merupakan
kelanjutan dari dipanggilnya Aria Bima semalam. (baca juga: Aria Bima Ditunjuk Jadi Juru Lobi Istana dengan Teuku Umar).
Pertemuan berturut-turut antara Aria Bima dan Puan Maharani dengan Jokowi menurut sumber tersebut adalah upaya meredakan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan Istana dengan PDI Perjuangan memang tengah tak harmonis. Sejumlah manuver Presiden Jokowi dan pembantunya disebut membuat gerah Teuku Umar. Puncaknya adalah ketika Istana memutuskan untuk menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI.
Belakangan disebut Presiden Jokowi akan membatalkan pelantikan Komjen Budi karena ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Namun partai pengusung Jokowi yakni; PDI Perjuangan, Partai Hanura, PKB, dan Partai Nasional Demokrat tetap meminta Presiden Jokowi melantik Komjen Budi. (baca juga: Perang Dingin Istana vs Teuku Umar).
Aria Bima dan Puan ditunjuk menjadi juru lobi dari PDI Perjuangan, sementara dari Istana Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Namun menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kedatangan Aria Bima dan Puan ke Istana tidak terkait polemik KPK dengan Polri. Puan dan Jokowi membahas soal Kementerian Koordinator PMK yang mendapat tambahan anggaran untuk program revolusi mental.
"Bertemu Presiden, soal Revolusi Mental, ada penganggaran baru yang nampaknya sudah disetujui oleh DPR," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2015).
Lalu apakah ada hubungan antara pertemuan politisi PDIP Aria Bima tadi malam dengan Puan Maharani siang ini?
"Mas Aria Bima ngomong Sri Wedari Solo. Mbak Puan ngomongin revolusi mental," jawab Andi.
(erd/van)