Gara-gara spanduk anti Syiah yang terpasang di Perumahan Muslim Az-Zikra Sentul, seorang kepala keamanan perumahan bernama Faisal Salim dipukuli 38 orang preman. Faisal mengaku dia dihajar seperti maling.
"Saya diapit dua orang lalu dipukuli seperti maling. Saya tidak ingat berapa banyak yang memukuli karena banyak orangnya," kata Faisal di Mapolres Kabupaten Bogor, Jl Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (12/2/2015). Faisal datang ke polres untuk mengajukan laporan mengenai pemukulan itu.
Peristiwa pemukulan ini terjadi pada Rabu (11/2) sekitar pukul 22.00 WIB - 23.00 WIB. Saat itu Faisal baru saja mengeluarkan mobilnya untuk menjemput istrinya di Jakarta. Di dalam mobil terdapat putrinya yang berusia 17 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanduk yang dimaksud bertuliskan 'Kami Warga Pemukiman Muslim Bukit Az-Zikra Sentul Menolak Paham Syiah'. Para preman ini kemudian meminta Faisal menujukkan rumah RT dan RW.
"Saya menujukkan rumah RT dan RW tapi kalau malam-malam saya bilang tak etis bertamu. Lebih baik besok saja. Tapi mereka tak menerima," katanya.
Lalu Faisal dipukuli oleh kelompok preman ini. Dia mengaku sempat dibawa ke pos 4 dekat Masjid Az- Zikra. Selama dibawa Faisal mengaku masih dipukuli. Saat ini kelompok preman yang menghajar Faisal sudah diamankan di Mapolres Bogor, jumlahnya 41 orang.
Kelompok preman ini sepertinya tidak terlalu paham dengan isi spanduk itu. Mereka juga mengaku bukan Syiah dan bukan warga sekitar Az-Zikra. Mereka mengaku warga Cibinong yang cinta NKRI. Ketika ditanya siapa yang membayar mereka, mereka bungkam.
(nal/nrl)