"Kan boleh-boleh saja mereka menyampaikan. Kan seharusnya dia menyampaikan kepada Presiden, bukan ke umum," tanggap Edy di sela-sela acara Rapat Koordinasi dengan BNN di Hotel Bidakaraβ, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (4/2/2015).
Namun Tedjo tak mempermasalahkan terlalu jauh sikap Syafii. Ini karena masyarakat juga akan tahu apa yang akan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Tedjo mengaku pihaknya belum menerima keputusan resmi dari Presiden Jokowi soal jadi-tidaknya pelantikan tersangka kasus transaksi mencurigakan itu menjadi Kapolri.
"Belum ada (keterangan resmi Jokowi). Kan semua saran-saran dan pertimbangan isa diterima bisa tidak," kata Tejdo.
Nantinya, jika Jokowi meminta pertimbangan nama-nama baru calon kapolri, Kemenkopolhukam akan memberikan saran kepada Jokowi soal calon-calon yang akan meraik kursi Tri Brata 1. Namun sampai saat ini pihaknya belum menerima surat keputusan guna mengakhiri polemikβ ini.
Tedjo menyatakan ada 9 calon polri yang tersedia, meski secara resmi Kompolnas belum menyodorkan nama. Nantinya Kompolnas akan memproses nama-nama yang bakal menjadi calon kapolri, Kemenkopolhukam juga memberikan pertimbangan.
"βKita kembalikan ke Presien," katanya.
(dnu/trq)