"Nggak lah. Nggak mau saya," kata Ahok seraya tersenyum saat dikonfirmasi detikcom di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015) malam.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi saat ini dinilai mendapat tekanan dari Partai PDIP, dan banyak kalangan. Khususnya soal kisruh KPK vs Polri, yang bermula saat dicalonkannya Komjen Budi Pol Gunawan Budi Gunawan sebagai Kapolri, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus rekening gendut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diminta sarannya untuk Jokowi terkait kisruh KPK vs Polri, suami Veronica Tan itu menolak dengan halus. Ia tidak menanggapi karena hal tersebut sangat berbau politis.
Mantan Bupati Belitung Timur itu hanya menyayangkan kisruh yang terjadi antara KPK dan Polri. Ia berharap konflik dua institusi tersebut bisa segera diselesaikan.
"Ya dua-duanya harus diselamatkan. Saya pikir itu," imbuh Ahok.
Ahok adalah mantan politisi partai Gerindra. September 2014 lalu, ia mengundurkan diri dari partai pimpinan Prabowo Subianto itu karena kecewa Gerindra mendorong proses pemilihan pilkada kembali lewat DPRD.
PDIP sendiri saat itu mengaku siap menampung Ahok setelah keluar dari Gerindra. Namun tawaran itu ditolak. Ahok juga kini menolak jika parpol 'Pro Jokowi' yang disuarakan Ormas Projo nantinya benar-benar terbentuk.
(bar/rvk)