"Saya rasa belum perlu itu, nanti malah dikira Jakarta tidak aman (jika disiagakan sniper, red). Kan sudah ada pos pantau," kata Unggung saat ditemui wartawan di Masjid Al-Kautsar Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Kapolda mengatakan, untuk mengantisipasi kriminalitas di Jakarta, pihaknya sudah mendirikan pos pantau di puluhan titik rawan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pos pantau tidak hanya untuk mengatur lalu lintas, tetapi juga mencegah terjadinya aksi kriminalitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, Polda Metro Jaya dan jajaran Polres juga melaksanakan patroli biasa dan skala besar yang melibatkan unsur TNI.
Menurut mantan Kapolda Jawa Timur itu, penempatan sniper di Jakarta tidak ada urgensinya. Sebab menurutnya lagi, Jakarta masih aman. Masyarakat pun masih melakukan aktivitas pada malam hingga dini hari tanpa adanya kecemasan.
"Saya jam 3 pagi ke Kota Tua kalau patroli, itu masih ramai orang makan bakso di sana," tuturnya.
Sementara itu, Unggung mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima permintaan secara langsung dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penyiagaan sniper tersebut. Meski demikian, kata dia, pihaknya senantiasa memberikan dukungan penuh ke Pemda DKI untuk mengamankan Ibu Kota.
"Saya sering bertemu Pak Gubernur termasuk melaksanakan tertib Jakarta kita koordinasi terus. Intinya masalah keamanan, kita siap, saya dan Pangdam Jaya selalu siap back up Pak Gubernur untuk memberikan rasa aman pada masyarakat," ujar Unggung.
(mei/fdn)