Dedi Kurniawan, si bocah malang, tinggal bersama kedua orang tuanya di Desa Kotarantang, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, sekitar 30 kilometer dari Medan. Sekujur tubuhnya terlihat bekas kulit yang mengelupas. Terutama kedua kaki, siku tangan, paha dan punggung.
Menurut ibunya, Arlisah, kondisi anak kedua dari tiga bersaudara ini akan tampak lebih buruk jika baru saja terjatuh. Luka memar bekas benturan biasanya langsung mengelupas dan membusuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit aneh itu sudah diidapnya sejak dari lahir. Dulu bahkan lebih parah, karena kulit badan Dedi yang masih bayi merah ikut lengket pada kain pembalut atau popoknya.
Pada Rabu (28/1), atas dorongan beberapa pihak, Arlisah membawa anaknya ke Puskesmas Hamparan Perak. Saat perawat mendekati dan memeriksa kondisi kulitnya, Dedi menjerit-jerit ketakutan. Jari-jari kakinya seakan tak berbentuk lagi dibungkus kulit yang tampak membusuk.
Dulu, kata Arlisah, Dedi pernah diperiksakan juga di Puskesmas. Saat itu dokter yang memeriksanya menyebutkan luka kelainan kulit Dedi bukan pertanda penyakit kusta. Tetapi pemeriksaan hanya sebatas itu. Arlisah tak punya biaya untuk membawa Dedi ke dokter spesialis kulit.
Dokter Puskesmas yang melakukan pemeriksaan juga belum dapat memberikan diagnosa atas kelainan kulit yang diderita Dedi. Rencananya Dedi akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang karena di sana ada klinik kulit dan dokter spesialis kulit.
(rul/fdn)