Sebelum peresmian jembatan tersebut, rombongan Menaker dan Bupati Wonosobo disambut hujan angin. Selepas ujung desa Slukatan, rombongan menuruni lembah dengan kondisi jalanan licin akibat jalan berbatu yang bercampur tanah merah sejauh 2 km.
Setelah prosesi gunting pita, Menteri Hanif berjalan bersama rombongan melalui jembatan gantung besi sepanjang 62 meter dengan berat mencapai 8 ton itu. Berikutnya, ia dan Bupati Wonosobo, Abdul Kholik Arif berboncengan melintasi jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan tersebut merupakan salah satu pilot project kegiatan padat karya berbasis lokal (LRB) yang dibuat Kemnaker. Selain di Wonosobo, pembangunan jembatan padat karya juga dilakukan di beberapa daerah yaitu Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Pandeglang.
"Pemerintah memprioritaskan program padat karya yang langsung bersentuhan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Bupati Wonosobo Abdul Kholiq menambahkan dengan adanya jembatan tersebut diharapkan Desa Slukatan bisa dikenal sebagai sentra kopi terkenal. Arus ekonomi pun diharapkan menjadi lebih lancar.
"Mudah-mudahan Desa Slukatan semakin maju perekonomiannya dan bisa dikenal kembali menjadi salah satu sentra kopi terkenal di Indonesia," kata Kholiq.
(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini