Seperti apa lini bisnis Herviano yang lahir di Jakarta, 30 Desember 1986 itu?
Surat Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri dengan nomor B/1538/VI/2010/ yang ditujukan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan mencatat sejumlah lini bisnis Herviano.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa Muhammad Herviano Widyatama di dalam menjalankan bisnis smelter timah, bekerjasama dengan dua perusahaan yaitu PT Mitra Abadi Berkatindo dan PT Sumber Jaya Indah, yang berlokasi di daerah Pangkalpinag, Bangka Belitung," bunyi surat Bareskrim Polri bernomor B/1538/VI/2010/ kepada PPATK yang dikutip detikcom, Rabu (14/1/2015).
Di bidang perhotelan, Herviano disebut menjadi pimpinan sekaligus penanggung jawab Hotel The Palais Dago, Bandung. Dalam menjalankan bisnis ini dia mendapatkan bantuan modal dari Sintawati yang juga tantenya.
Selain menjalankan bisnis pertambangan timah dan perhotelan Herviano juga menjalankan bisnis investasi surat berharga. Namun usaha ini tidak berlanjut karena dia justru menderita kerugian hingga Rp 2 miliar.
Lini bisnis Herviano lainnya adalah menjalankan bisnis penjualan barang-barang antik milik keluarga. Pada bulan Agustus 2006 dia pernah menjual barang antik berupa cincin seharga Rp 600 juta. Si pembeli melakukan pembayaran ke rekening BCA atas nama Budi Gunawan sebanyak dua termin, masing-masing Rp 300 juta.
Di hadapan Komisi III DPR RI, Komjen Budi Gunawan mengatakan bahwa semua transaksi keuangan di rekening pribadinya legal dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Benar ada transaksi keuangan dalam rekening saya di mana transaksi itu terkait bisnis keluarga," kata Komjen Budi saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
(erd/nrl)