Kedua bagian Black Box, Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), ditemukan hanya dalam jarak kurang lebih 500 meter. CVR sendiri berada di bawah tumpukan serpihan pesawat yang telah menjadi gundukan di mana di dalamnya terdapat mesin QZ8501.
"Kita sudah beri tanda dengan memasang bouy (balon pelampung) warna kuning supaya tidak hilang (lokasinya) jika keluarga ada yang mau tabur bunga," ujar Pangarmabar Laksda Widodo di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Selasa (13/1/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan Satgas tim SAR AirAsia TNI AL itu pun juga memastikan, jajarannya tidak akan berhenti mencari jenazah korban apalagi bantuan dari negara sahabat beberapa juga masih ikut bergabung dalam misi SAR ini. Untuk itu, tim akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari main body pesawat yang diprediksi di dalamnya ada banyak korban yang terperangkap.
Widodo sendiri tidak bisa memastikan apakah akan ditemukan korban di body pesawat dan atau apakah jenazah korban masih utuh. Untuk itu ia mengatakan main body harus tetap ditemukan mengingat sudah 2 minggu lebih korban diperkirakan berada di dalam air.
"Kita belum tahu apakah ada jenazah (di main body pesawat. Panglima telah perintahkan untuk mencari dan evakuasi main body yang masih tersisa. Sehingga nanti kami bergegas mencari body pesawat," tutur Widodo.
"Kita akan kerahkan, termasuk penyelam andal. Posisi (VCR dan gundukan serpihan) yang ditemukan tersebar berserakan 1,7 mil laut atau 3,4 km dari (penemuan) ekor. Square cukup luas kurang lebih 6x6 mil. Dari (penemuan) FDR hampir 500 meter dengan kedalaman 32 m," tutup Laksamana Bintang 2 itu.
(ear/fjp)