Sampah Numpuk di Pasar Induk Kramat Jati, Manager Pasar: Ini Akibat Rotasi Pejabat Baru

Sampah Numpuk di Pasar Induk Kramat Jati, Manager Pasar: Ini Akibat Rotasi Pejabat Baru

- detikNews
Selasa, 13 Jan 2015 18:08 WIB
(Foto: Edward/detikcom)
Jakarta - Sudah lebih dari sepekan sampah dibiarkan menumpuk begitu saja di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Pihak pengelola pasar menyebut adanya gundukan sampah itu akibat rotasi pejabat besar-besaran oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.

"Sebenarnya yang kemarin itu karena ada pergantian rotasi pejabat baru sehingga sampah menjadi tidak terangkut," ujar Manager Pasar Induk Kramat Jati, M Salam kepada Walikota Jaktim Bambang Musyawardhana di sela-sela kunjungannya ke pasar, Selasa (13/1/2015).

Diakuinya, persoalan itu sudah rampung hari ini. Dalam kunjungan itu, Bambang juga memberikan bantuan operasional berupa truk sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ada kekeliruan sistem akibat pergantian pejabat tapi sekarang sudah ada penambahan armada truk sampah baru, dan kita sendiri juga berencana untuk membeli alat berat," lanjutnya.

Tak hanya penambahan alat berat, pihaknya juga akan memasang spanduk sosialiasi kebersihan area pasar.

"Nanti akan kita buat edaran kepada pedagang dan spanduk untuk sosialiasi pembuangan sampah sehingga area pasar dapat dijaga kebersihannya. Nanti kita juga akan siapkan mesin pengolahan sampah, kita perlu alat pengungkit kecil sebanyak 2 unit dengan kapasita 5 ton per hari, karena selama ini kita selalu menggunakan kemapuan manual 50-100 orang sedangkan produksi disini sampai 50 ton," tuturnya.

Sementara itu, Bambang Musyawardhana menuturkan langkah pengelola pasar sudah benar. Akan tetapi kedepan kondisi ini perlu dibantu kerja sama dengan pedagang.

"Tidak bisa masalah ini selesai hanya selalu dengan saya, kedepan pedagang pengelola pasar harus bekerja sama untuk menjaga kebersihan pasar," kata Bambang.

(edo/aws)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads