Hal itu disampaikan Ibu Nunung (47) yang merupakan kakak kandung korban dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (8/1/2015). Nunung menyebutkan, secara teknis dia tidak mengetahui persis soal administrasi di AirAsia.
"Tapi adik saya itu sempat memberitahukan kepada istrinya, bahwa dia sebenarnya saat terbang itu statusnya off. Hanya saja dia menggantikan teman teknisinya. Bagaimana sebenarnya, kami juga kurang tahu," kata Nunung, kakak korban yang tinggal di Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nunung, sebagai teknisi pesawat adiknya itu memang jarang-jarang terbang. Sebelum AirAsia jatuh di Selat Karimata, Saiful sempat terbang dari Surabaya ke Semerang sekitar Juli 2014.
"Saat itu di Semarang, Saiful sempat bertemu dengan kakaknya yang nomor empat. Saat itu kakaknya dari Jakarta lagi jalan-jalan liburan ke Semarang," kata Nunung.
Namun dalam pertemuan itu, lanjut Nunung, hanya bertemu di bandara. Antara kakak dan adik itu hanya ngobrol biasa.
"Karena saat itu statusnya kerja, ya ngobrolnya di bandara saja. Tak lama, Saiful kembali terbang ke Surabaya lagi," kata Nunung.
Masih menurut Nunung, adiknya itu memang jarang-jarang terbang. Namun yang pasti, saat penerbangan ke Singapura status Saiful resmi kerja.
"Harusnya jadwalnya off, hanya karena menggantikan teman teknisi lainnya, makanya dia kerja," kata Nunung.
(cha/ndr)