Ini Alasan TNI Lakukan Penertiban di Kompleks Batalyon Siliwangi, Cawang

Ini Alasan TNI Lakukan Penertiban di Kompleks Batalyon Siliwangi, Cawang

- detikNews
Kamis, 08 Jan 2015 09:53 WIB
Jakarta - Pihak TNI akan tetap melakukan penertiban perumahan di Kompleks Batalyon Siliwangi, Cawang, Jakarta Timur. Pihak TNI menegaskan kompleks perumahaan tersebut harus dilakukan poenertiban karena sudah bergeser dari fungsi awal pembangunannya.

Kepala Hukum Kodam Jaya Kolonel I Nyoman Suparta mengatakan, selama ini, lokasi tersebut telah beralih fungsi menjadi perumahan masyarakat sipil. Padahal lahan seluas 4 hektare tersebut merupakan asrama TNI AD milik negara.

"Kita ingin mengembalikan aset pada fungsi yang benar. Tempat ini kebanyakan digunakan oleh masyarakat umum. Ironis sekali," ujar Nyoman di Kompleks Batalyon Siliwangi, Jakarta Timur, Kamis (8/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, lanjut Nyoman, lokasi perumahan itu dijadikan sebagai tempat peredaran narkoba. "Sempat kita lakukan penertiban dulu bersama kepolisian. Ini kan sarang narkoba dan sebagainya. Padahal ini peruntukannya asrama TNI AD. Artinya yang berhak menempati ya prajurit AD. Ini aset Angkatan Darat, aset negara. Jadi tugas dan kewajiban kita mengamankan aset ini dan mengembalikan fungsinya," kata Nyoman.

Nyoman menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya saat ini adalah upaya penertiban. Aksi ini dilakukan dengan pendekatan secara persuasif. Bahkan, pihaknya juga telah berkonsultasi dengan pihak Komnas HAM.

"Kita lakukan secara persuasif. Sudah jauh hari kita sosialisasikan dan komunikasikan. Kita sudah komunikasikan juga dengan Komnas HAM atau yang kita kerjakan di sini. Jadi tidak serta merta dibilang main gusur. Bukan penggusuran, tapi penataan dan penertiban karena faktanya banyak masyarakat umum tinggal di sini," jelasnya.

Rencananya, usai ditertibkan, lokasi tersebut akan dibangun rusun untuk para prajurit TNI AD.

"Ini akan ditertibkan, akan dibangun rusun untuk asrama prajurit. Prajurit kita kan banyak yang tinggal jauh di luar, seperti Bogor dan sebagainya. Masih banyak yang ngontrak. Jadi nanti akan ditaruh di rusun ini. Nanti kita akan susun, tertata rapi. Jadi yang tidak berhak, suka atau tidak suka dengan segala hormat dia harus meninggalkan tempat ini," jelas Nyoman.

Aksi penertiban ini mendapat perlawanan dari warga. Mereka sejak pukul 06.00 WIB tadi berunjuk rasa di Jalan Dewi Sartika dengan membakar ban dan menutup jalan tersebut. Akibatnya arus lalu lintas di Jalan Dewi Sartika macet total.



(jor/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads