Polres Boyolali membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab ambruknya bangunan kerangka baja itu. Kami juga masih meminta keterangan sejumlah saksi,” ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Parwanto, Rabu petang.
Sedangkan menurut salah satu pekerja yang selamat, Sukamto, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 14.00. Saat kejadian, dia dan rekan-rekannya saat itu sedang bekerja menata kerangka baja. Dia dan beberapa pekerja sedang berada diatas. Sedangkan sebagian lagi berada di bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesaksian serupa juga disampaikan Suripto, pekerja selamat lainnya. "Tiba-tiba saja kerangka baja ambruk dan menimpa pekerja. Saya juga ikut terjatuh karena saat kejadian saya berada di atas,” paparnya.
Akibat kejadian itu, seorang dinyatakan tewas dan 9 orang luka berat dan ringan. Seluruh korban langsung dibawa ke RSUD Banyudono, guna menjalani perawatan.
Korban tewas adalah Jali (40) warga Sumber, Solo, mengalami luka berat di bagian kepala. Lima korban luka berat adalah Ngadiman (32) dan Widodo (22), keduanya warga Kebakramat, Karanganyar. Kemudian Purwanto (28) warga Tanon, Sragen; Mulyadi (40) warga Bangak, Banyudono dan Rudi (35) warga Kebakramat, Karanganyar.
Sedangkan korban luka ringan adalah Sukamto (35) warga Kebakramat, Karanganyar; Suripto (30) warga Purwodadi, Grobogan; Satiyo (35) dan Feri (35), keduanya warga Karanganyar.
"Korban luka berat rata-rata mengalami patah tulang. Kelimanya telah dirujuk ke rumah sakit guna menjalani perawatan lanjutan," kata dokter jaga IGD RSUD Banyudono, Neovita.
Widodo dan Ngadiman selanjutnya dirujuk ke RS Karima Utama, Kartasura, Sukoharjo. Mulyadi dan Rudi dirujuk ke RS Bethesda Jogja. Sedangkan Purwanto, yang mengalami pendarahan perut dirujuk ke RS Kasih Ibu, Solo.
(mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini