Meski dihadang cuaca buruk, para personel yang berada di kapal ini terus bersiaga. Maklum, KRI Banda Aceh menjadi pusat komando misi pencarian bangkai pesawat dan korban penumpang dan kru yang berjumlah 162 orang.
Di KRI ini, ada 10 personel Komando Pasukan Katak (Kopaska), 4 orang tim medis, dan sekitar 100 awak buah kapal (ABK) dengan pimpinan Letkol Laut (P) Arief Budiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama awak media yang ikut dalam rombongan, mereka memanjatkan doa bagi korban dan keluarga penumpang pesawat. "Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kita dipermudah dalam pencarian dan evakuasi korban ataupun pesawat," kata salah satu kru kapal.
KRI Banda Aceh sudah melaut sejak Senin (29/12/2014) atau sehari setelah kabar hilangnya pesawat AirAsia. Panglima Komando Armada Kawasan Barat Laksamana Muda Widodo pada Kamis (1/1/2015) sore mengunjungi KRI Banda Aceh.
Widodo, yang tiba dengan menggunakan helikopter dari Pangkalan Bun, langsung mengecek kondisi pasukan di KRI Banda Aceh. Ia mengimbau semua anggota pasukan agar selalu menjaga kondisi badan agar tetap prima.
"Kalian sudah terkatung-katung lima hari. Dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrem, tetap jaga kesehatan dan selalu waspada," kata Widodo berpesan.
Rencananya, besok (2/1), KRI Banda Aceh akan bergerak ke sektor D, yang jaraknya sekitar 100 mil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim akan mencari bangkai pesawat yang sebelumnya terdeteksi di lokasi tersebut.
(kff/fdn)











































