Mensos: Gaungkan Sikap Peduli dan Toleransi

Mensos: Gaungkan Sikap Peduli dan Toleransi

- detikNews
Sabtu, 20 Des 2014 19:36 WIB
Jakarta - Globalisasi teknologi disebut sebagai penyebab berubahnya pola hidup masyarakat Indonesia. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta dua hal itu harus disikapi secara bijak, sehingga tidak melunturkan sikap peduli dan toleransi bangsa Indonesia.

“Tentu saja, perubahan harus disikapi secara bijak. Sikap peduli, berbagi serta toleransi merupakan hal yang patut digaungkan dan dipraktikkan di tengah pudarnya nilai dan budaya masyarakat, ” kata Khofifah di peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN) di Kota Jambi, Sabtu (20/12/2014).

Khofifah menambahkan, sebuah negara dianggap berjaya jika kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan warganya sudah mapan. Namun hingga kini, pengentasan kemiskinan masih menjadi PR di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengentaskan kemiskinan, pemerintah mengeluarkan program KIP, KIS dan KKS. Tahun depan, kartu-kartu ini akan menyasar pada 96,4 juta jiwa. Khusus KIS akan disebar di 16,8 juta rumah tangga sasaran.
 
‎”Target KIP 19 juta siswa usia sekolah, Program Keluarga Harapan (PKH) 4 juta Keluarga Sangat Miskin. Penguatan melalui kartu tersebut harus dimaknai tidak sebatas bantalan sosial saja, melainkan mengukuhkan generasi bangsa,” tandasnya.

Melalui program-program tersebut, anak usia terdidik bisa sekolah, terjaga fisiknya karena dikontrol kesehatannya, serta mandiri karena ditopang usaha ekokomi produktif. Oleh karena itu, semangat kesetiakawanan sosial agar dijadikan benteng untuk ketahanan sosial warga.

Ketahanan sosial warga terlihat dari tiga hal, yaitu terjalinnya rasa saling percaya antarwarga, komunikasi yang santun, serta keeratan sosial. Hal itu menjadi sistem peringatan dini (early warning system) yang ampuh untuk mencegah berbagai konflik sosial.
 
Kementerian Sosial (Kemensos) mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang ikut pada kegiatan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) di empat provinsi. Ini merupakan kesempatan berbuat untuk sesama, terutama kelompok marginal.

“Juga, Kami mengapresiasi pemda yang dilintasi tim LBKS, media massa, dan mitra terkait dan dunia usaha yang mengimplementasikan rasa bernegara melalui Corporate Social Responsibility (CSR),” katanya.

HKSN tahun ini bertajuk 'Bersatu untuk Sesama'. Bersatu berarti segenap komponen bangsa bisa saling bekerjasama, membantu, peduli dan menyelesaikan permasalahan sosial. Sesama berarti memandang masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah sama dan menciptakan rasa keadilan sosial.

(vid/ear)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads