Sepi Peminat, Bus Gratis di Thamrin-Merdeka Barat Kurang Sosialisasi

Sepi Peminat, Bus Gratis di Thamrin-Merdeka Barat Kurang Sosialisasi

- detikNews
Rabu, 17 Des 2014 10:39 WIB
Bus gratis sepi (foto:Yudhistira/detikcom)
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menyediakan belasan bus gratis dari Jl MH Thamrin-Medan Merdeka Barat-Harmoni menyusul adanya kebijakan larangan motor melintas di jalan tersebut. Namun sayangnya, fasilitas ini tidak dimanfaatkan warga dengan baik, bus tersebut sepi penumpang.

detikcom mencoba naik bus tersebut Rabu (17/12/2014) pukul 10.00 WIB dari Halte Bus City Tour di depan Plaza Indonesia. Di kaca depan bus yang merupakan bus TransJ itu terdapat tulisan 'gratis'. Bus melaju ke arah Harmoni. Di dalam bus tidak terlihat penumpang satu pun, hanya ada wartawan detikcom dan Indosiar serta petugas bus yang berdiri di dekat pintu.

Suyudi, sopir bus gratis, membenarkan layanan ini belum disosialisasikan maksimal. Baru hari ini bus beroperasi dan masih banyak warga yang tidak tahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin pada belum tahu kali. Belum banyak sosialisasi soalnya," ucap Suyudi.

Suyudi mengatakan, bus ini bukan hanya diperuntukan bagi pemotor saja, tetapi juga bagi semua warga Jakarta. Bus berhenti di halte-halte reguler di pinggir jalan yang berada di lajur sebelah kiri. Ada 14 halte yang telah disiapkan di sepanjang Bundaran HI-Medan Merdeka Barat-Harmoni.

8 Halte terletak di sisi timur sementara 6 halte berada di sisi barat. Halte tersebut antara lain halte Bundaran HI, Museum Gajah, halte Carrefour Duta Merlin, halte Monas 2, halte Monas 1, halte IRTI, halte Balai Kota dan halte Sarinah.

Selain itu ada juga bus yang melintas di rute Balai Kota-Bundaran HI-Medan Merdeka Barat-Pasar Baru-Masjid Istiqlal-Balai Kota.

Ada 15 bus yang dioperasikan gratis, 5 di antaranya bus tingkat warna biru bertuliskan 'City Tour' dan 10 bus TransJakarta warna oranye yang bertuliskan 'gratis' di bagian depannya.



(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads