Beda Respons PD dan PDIP Menghadapi Isu Regenerasi

Beda Respons PD dan PDIP Menghadapi Isu Regenerasi

- detikNews
Rabu, 17 Des 2014 09:28 WIB
Jakarta - Lembaga survei Cyrus Network merilis survei dengan isu regenerasi parpol, yang membuat sejumlah partai gaduh di internal. Ada perbedaan partai dalam menghadapi isu regenerasi tersebut.

PDIP dan PD jadi dua partai yang ramai diperbincangkan usai Cyrus merilis surveinya. Di PDIP, berdasarkan survei Cyrus, ternyata bukan Megawati Soekarnoputri yang disebut paling diinginkan memimpin PDIP 5 tahun mendatang, melainkan Jokowi.

Kader-kader PDIP sahut menyahut menanggapi hasil survei itu. Para politikus partai berlambang banteng moncong putih itu tak percaya, survei Cyrus dianggap mengada-ngada, bahkan muncul tudingan ada upaya memecah belah partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para politikus PDIP kompak menyuarakan Megawati masih yang paling layak memimpin PDIP. Lagipula, Megawati sudah terpilih secara aklamasi sebagai ketum lagi di Rapimnas tahun 2014 ini, tinggal diresmikan di Kongres 2015. Tak ada 'kader banteng' yang mencoba mencari celah dari hasil survei Cyrus.

Berbeda dengan kondisi PDIP yang kompak mendukung Megawati, Partai Demokrat (PD) lebih gaduh menyikapi survei Cyrus. SBY memang disebut sebagai calon ketum paling kuat, namun ada kader PD yang tak sepakat Presiden RI ke-6 itu dipilih secara bulat.

Salah satunya orang dekat Anas Urbaingrum, Gede Pasek Suardika, yang berani menyatakan akan maju sebagai calon ketum. Pasek tak menolak SBY kembali maju, namun dia tak setuju pemilihan ketum dilakukan secara aklamasi. Pasek berani menantang SBY dengan alasan ingin terus menjaga kehidupan demokrasi di tubuh partainya.

"Saat itu SBY bilang tidak akan maju, jadi saya rasa harus konsisten. Karena saya yakin Pak SBY tidak maju maka saya maju. Sementara yang lain sibuk menggosok-gosok Pak SBY lagi jadi ketua umum, padahal beliau sibuk di internasional," ujar Pasek saat berbincang dengan detikcom, Senin (15/12/2014).

Ada juga suara dari Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PD Marzuki Alie. Mantan Ketua DPR itu memanjatkan harapan agar SBY tak jadi ketum lagi. Menurut Marzuki, SBY akan lebih bijak jika duduk di posisi sebagai 'orang tua' di partai, yang memberi arahan, bukan pembuat kebijakan.

"Beliau belum sampaikan, apakah beliau bersedia saya nggak tahu. Apakah mau jadi dewan syuro atau dewan pertimbangan atau apa namanya, itu lebih baik. Dia bisa beri arahan-arahan," kata Marzuki usai paparan hasil survei Cyrus Network di Consulate Lounge, Jl Wahid Hasyim, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Pasek dan Marzuki mengintip peluang menggantikan SBY. Jika regenerasi di PDIP terlihat masih jauh, mungkinkah regenerasi di PD segera terjadi?

(trq/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads