Rapat penetapan pimpinan fraksi-fraksi dan pimpinan dewan definitif berlangsung sejak pukul 20.00 WIB di Gedung DPR Aceh, di Banda Aceh. Sidang awalnya berjalan lancar namun tiba-tiba terjadi ketegangan antara pimpinan sidang Muharruddin dengan anggota DPRA Ridwan Abubakar.
Ridwan yang merupakan anggota DPRA dari fraksi Partai Aceh menolak Muharruddin yang juga dari Partai Aceh sebagai ketua DPRA definitif. Ridwan mengklaim bahwa mayoritas DPW mendukung dirinya sebagai ketua DPRA periode 2014-2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa permintaannya tidak ditanggapi oleh pimpinan sidang, Ridwan emosi hingga membalikkan meja. Tak lama berselang, sejumlah pria yang diduga simpatisan partai tersebut masuk ke dalam gedung dan langsung menuju ke meja pimpinan sidang. Mereka berteriak meminta agar sidang ditunda.
Seorang pria berbaju biru terlihat memukul meja pimpinan sidang. "Tunda sidang malam ini. Kami capek berperang di hutan, kau yang ambil untung," teriak seorang pria.
Akibat kericuhan tersebut, dua kaca meja anggota dewan pecah. Sidang akhirnya ditunda dan dilanjutkan besok. Sejumlah polisi berjaga-jaga di luar ruang sidang.
Juru bicara Partai Aceh, Suadi Sulaiman, tidak mau berkomentar terkait kericuhan yang terjadi antara dua politikus Partai Aceh.
"No coment," katanya kepada wartawan di DPRA, Senin (8/12/2014).
(rvk/rvk)