"Adiknya ini berstatus DPO di Polda Jambi dan Sumbar," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiyawan di Rumah Sakit Polri, Jl Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (1/12/2014).
Polisi mencatat, setidaknya adik kandung Edi Palembang tersebut melakukan aksi bersama sang kakak di beberapa wilayah di Sumatera. "Di Sumbar di melakukan aksi perampokan dua kali, di Jambi satu kali, setelah itu beraksi di Pekanbaru kemudian dia menghilang," beber Hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka DPO, dan kami meminta mereka untuk menyerahkan diri," imbau Hari.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Polda Riau, Akbp Hendri Posma Lubis berharap adik Edi Palembang mau menyerahkan diri secara sukarela. Dia berharap pihaknya tidak mengambil langkah seperti yang dialami Edi Palembang.
"Tentu kita akan menghormati dia jika menyerahkan diri, cukup dengan Edi saja," ancam Hendri.
Edi dikenal licin bak belut. Tiap kali digerebek, dia berhasil lolos. Perampok berjuluk raja tega ini akhirnya takluk dalam kepungan 25 personel polisi. Awal Nopember 2014, Edi diindikasikan kuat menjadi pembunuh Brigadir Harianto Bahari, anggota Polsek Senapelan, Pekanbaru. Anggota buser itu tewas ditembak Edi Palembang saat dilakukan penyergapan pada Minggu (9/11/2014).
Nama Edi Palembang konon sangat tersohor di kampung halamannya. Dia tak ubahnya seperti 'Robin Hood'. Edi konon dikenal suka membantu orang susah, menyumbang biaya bangunan sekolah.
Hanya saja, jika 'Robin Hood' harta yang dibagikan merupakan rampasan dari pemerintahan yang zalim, Edi Palembang harta hasil rampokan dari masyarakat di luar kampungnya. Namun orang kampung halamannya tidak mengetahui apa sebenarnya pekerjaan Edi Palembang selama ini.
Malah konon, Edi disebut-sebut memiliki ilmu hitam. Beberapa kali Edi bisa lolos dari sergapan polisi di Sumbar, dan Riau. Terakhir Edi bisa keluar dengan mudahnya dari LP di Jambi.
Subuh tadi sekitar pukul 04.00 WIB, adalah akhir pelarian Edi. Dia berhasil dibekuk di Kembangan Jakarta Barat. Penyergapan ini dibantu tim Unit Jatanras Polda Metro Jaya. Saat digerebek pelaku berusaha mengambil senjatanya. Melihat pengalaman sebelumnya dimana tersangka selalu melakukan penembakan terlebih dahulu, maka dengan sangat terpaksa dilakukan penembakan dan akhirnya tersangka tewas.
(edo/ahy)