Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan, dari kebutuhan minimal sejumlah 32 radar, saat ini TNI AU baru memiliki 20 radar yang beroperasi. Selebihnya, 4 buah radar baru dalam proses pengadaan dan jika 4 radar itu nanti telah tiba dan bisa berfungsi dengan baik, Indonesia setidaknya masih kekurangan 8 radar lagi.
"Untuk pengertian bidang pertahanan memang masih ada blank spot, namun untuk pengertian bidang penegakan hukum semuanya telah tercover. Kita telah bekerja sama dengan penerbangan sipil yang kita intregrasikan" ujar Putu Dunia saat ditemui usai melantik 165 perwira baru TNI AU di Lanud Adi Sumarmo, Solo, Kamis (27/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bicara soal peluang ya ada saja. Namun sebenarnya kondisi kita dengan negara lain kan bersahabat. Kalaupun ada pelanggaran wilayah udara sejauh ini yang terjadi hanya karena mereka tidak mengurus ijin saja. Kami menargetkan tahun 2024 kebutuhan minimum tentang pengadaan radar tersebut bisa terpenuhi," lanjutnya.
(mbr/try)