Organda Berniat Mogok, Ahok Ancam Balik akan 'Makan' Bisnis Angkutan

Organda Berniat Mogok, Ahok Ancam Balik akan 'Makan' Bisnis Angkutan

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 16:28 WIB
Jakarta - Kurang dari 24 jam setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Organda berencana akan melakukan aksi mogok nasional (19/11) besok. Mendengar itu, Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok geram dan mengancam balik pihak Organda akan 'makan' bisnis angkutan.

"Ya silakan kalau mau mogok, jangan main-main saja. Saya sudah bilang ke mereka (agar) pakai gas sekarang dengan mobile refueling unit (MRU). Bahkan kita tawarin Anda ganti kendaraan Anda, kita bayar per kilometer supaya ada bank yang mau kasih kredit," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (18/11/2014).

"Kalau kamu masih ngotot menolak, kita akan 'makan' usaha lo. Supir-supir Anda akan kita ambil. Siapa yang nggak mau kerjasama dengan DKI, tukang parkir saja sampai dapat 3 kali UMP," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok menegaskan pihaknya tidak mau sekadar mencari untung. Dia berkeinginan agar setiap kendaraan umum itu dibayar per kilometer agar tidak menderita kerugian besar.

"Kita nggak monopoli, kita bayar per Km. TransJakarta itu rugi loh karena kita bayar PSO (public service obligation). Artinya kita serius, kita nggak sekedar cari untung. Kalau masalah itu kan mereka ngomong doang, pengen menyandera. Busnya jelek tapi mengancam kita mau mogok," kata suami Veronica Tan ini dengan nada berapi-api.

"Makanya tahun depan kita mau beli ribuan bus, habis kalian. Kita bajak supir kalian," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena mengatakan niat mereka untuk melakukan aksi mogok nasional. Mogok itu, menurut rencana, akan dilakukan seharian penuh.

(aws/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads