Bus Agra Mas Mogok Beroperasi, Ratusan Penumpang Telantar di Baranangsiang

Bus Agra Mas Mogok Beroperasi, Ratusan Penumpang Telantar di Baranangsiang

- detikNews
Senin, 17 Nov 2014 10:16 WIB
Bogor -

Belasan bus PO Agra Mas yang biasa beroperasi di terminal bus Branangsiang, melakuan mogok operasi. Akibatnya, ratusan calon penumpang tujuan Jakarta dan sekitarnya telantar dan menumpuk di terminal Branangsiang, Senin (17/11/2014).

Ratusan sopir bus PO Agra Mas melakukan aksi mogok massal dan memarkirkan kendaraannya di Pool Bus PO Agra Mas yang berlokasi di Jalan Baru tepatnya di Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Koordinator sopir Agra Mas, Hendi (43) mengatakan, aksi mogok massal tersebut merupakan buntut dari kekesalan para sopir yang meminta agar biaya operasional sehari-hari seperti uang makan, retribusi terminal, dan biaya timer ditanggung oleh perusahaan. "Kami hanya mendapat uang makan Rp 4000 perhari dari perusahaan dan itu sangat tidak layak. Semua yang kita tanggung itu sangat besar," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Terminal Baranangsiang, Ridwan mengatakan, penumpukan calon penumpang mulai terjadi sejak pukul 04.00 WIB. "Semua armada dari Agra Mas, mogok operasi. Penumpukan sangat parah, karena hari ini adalah hari kerja. Mereka yang mau bekerja jadi telantar, tidak terangkut," kata Ridwan kepada wartawan.

Ridwan menambahkan, dari sekian banyak armada yang beroperasi di terminal Branangsiang, didominasi oleh armada milik PO Agra Mas. Menurutnya, ada 14 unit bus Agra Mas yang beroperasi di terminal Branangsiang dengan trayek Bogor-Lebak Bulus, 4 unit jurusan Kampung Rambutan, 10 armada jurusan Tanjung Priok, dan 24 armada jurusan Karawang dan Cikarang.

"Armada yang kosong untuk saat ini dalah jurusan Lebak Bulus dan jurusan Karawang-Cikarang, karena semuanya dari PO Agra Mas. Sementara jurusan lain masih bisa melayani karena ada armada dari PO lain," terang Ridwan.

Saat ini, penumpukan penumpang sudah mulai mencair, karena bus dari PO lain mendatangkan armada tambahannya ke terminal Branangsiang dan melayani penumpang. Sebanyak 7 armada dari PO Lorena juga disiagakan diterminal Branangsiang untuk mengangkut penumpang.

"Hanya tadi pagi mulai dari pukul 04:00 hingga 06:30 WIB, penumpang menumpuk dan terlantar. Namun sudah mulai dapat teratasi pukul 07:00 sudah mulai mencair dan sudah terangkut," katanya.

Koordinator sopir Agra Mas, Hendi (43) mengatakan, aksi mogok massal tersebut merupakan buntut dari kekesalan para sopir yang meminta agar biaya operasional sehari-hari seperti uang makan, retribusi terminal, dan biaya timer ditanggung oleh perusahaan. "Kami hanya mendapat uang makan Rp 4 ribu perhari dari perusahaan dan itu sangat tidak layak. Semua yang kita tanggung itu sangat besar," kata dia.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads