"Kita akan dalami, kita koordinasi dengan Polda Metro Jaya," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Indra Fadilah Siregar kepada detikcom, Jumat (14/11/2014).
Indra mengaku pihaknya juga telah mendapat surat dari salah satu sekolah yang terlibat aksi tawuran tersebut terkait akun ini. Namun Indra tak menjelaskan sekolah mana yang dimaksudnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah pantau (akun @JalurSma) juga," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, akun @JalurSma itu digunakan para pelajar sebagai sarana untuk memprovokasi pelajar sekolah lainnya dalam hal kekerasan.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Rara Cita (16), yang merupakan sepupu Andi. Rara bercerita akun twitter itu memang sering digunakan sang admin untuk memprovokasi para pelajar, yakni dengan melempar isu, sehingga para pelajar menjadi terpancing dan saling ejek mengenai keunggulan masing-masing sekolah di jalan.
"Akun itu sekarang sudah distop sama adminnya. Twitter itu memang sebelumnya sempat nulis kalau SMA 60 berhasil 'nyayur' (menang) lawan SMA 109. Karena kepancing, mereka ejek-ejekan, sampai akhirnya mutusin buat ketemu," jelasnya saat ditemui di kediaman korban di Jalan F RT 09/06 Rawa Bambu I, Kel Pasar Minggu, Kec Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
(sip/rvk)