Acara peluncuran dilakukan di Hotel Royal Kuningan, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/214) malam. Buku yang diluncurkan berjudul "Mahyudin, Bangkit Bersama Golkar".
Dalam sambutannya, Mahyudin mengatakan Partai Golkar adalah ideologinya, terlebih keluarganya sangat fanatik dengan Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahyudin menyebutkan, keinginan dirinya maju sudah diungkapkannya beberapa tahun lalu. Saat itu dia bertanya kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) apakah akan mencalonkan sebagai ketua umum lagi atau tidak.
"Dua tahun lalu, saya pernah berjumpa dengan Ketua Umum. Bincang-bincang tentang suksesi ke depan. Saya bertanya, Pak ARB yang akan datang masih akan mau maju lagi sebagai Ketum?" cerita Mahyudin.
"ARB wktu itu menjawab saya terpilih jadi presiden atau tidak jadi presiden, saya tidak akan maju lagi. Saya bilang, saya mau maju. Saya lihat, Golkar ini perlu harapan," sambungnya.
Mahyudi merasa percaya diri untuk maju sebagai Ketua Umum Golkar. Sebab dia yakin bisa memberi harapan yang kebuh baik bagi partai berlambang pohon beringin ini. Bahkan Mahyudin menyebutkan, Golkar tidak ada harapan untuk lebih baik jika dipimpin oleh para calon ketua umum yang sudah muncul ke publik.
"Saya tidak melihat ada harapan Golkar besar di mereka. Itu penglihatan saya. Ini menurut pendapat saya. Dan saya punya keyakinan bahwa saya punya kemampuan untuk Golkar ini bangkit," katanya.
"Ketua umum (Ical) bilang, kamu berani? Saya bilang saya terlahir tidak pernah takut. Kalau saya takut saya tidak akan sampai ke Jakarta," lanjutnya.
"Dalam buku saya ini ditulis bahwa saya sang penghayal. Namun menurut saya hidup itu harus selalu bermimpi. Mimpi saya yang terindah adalah 2019 Golkar harus lebih bangkit lagi. Dan bangkit itu harus sama orang yang tepat. Keluarga saya ini fanatik partai Golkar. Jadi mau ada jabatan atau tidak saya tidak akan pindah partai," cerita Mahyudin.
Namun, lanjut Mahyudin, di tengah proses pembuatan buku biografinya ini, dikabarkan Ical akan maju sebagai Ketua Umum Golkar periode selanjutnya. Mahyudin pun menyatakan diri tidak akan melawan Ical.
"Kalau sama ARB saya nggak melawan. Sama Bang Akbar juga. Gak mau lawan saya. Tapi saya belum menyatakan saya mengundurkan diri dari pencalonan," katanya.
"Kalau diminta oleh Ketua Umum saya nggak maju, saya nggak akan maju, karena saya taat asas," tambah bapak empat orang anak ini.
Buku berjudul Mahyudin Bangkit Bersama Golkar ini ditulis oleh Shoim Haris. Buku ini dicetat setebal 266 halaman yang terbagi dalam 24 bagian. Buku biografi ini ditulis dengan gaya novel.
"Saya kenal penulis buku ini di DPP Golkar. Dia penulis novel. Dan Shoim ini menulis dengan mengadakan riset, datang ke orang tua saya, ke saudara saya, bertanya-tanya dan jadilah buku ini. Buku ini menarik bagi saya. Saya bilang, 'mainkan' saja buku ini Shoim," kata Mahyudin.
(jor/rvk)