Sutarman juga memberi peringatan agar para pengguna media sosial tak memakai akun palsu, dan tak sembarang memaki-maki. Sudah ada contohnya, kasus di Yogya dan yang terbaru tukang sate Arsyad.
"Karenanya kita mengimbau teman-teman di Indonesia, dia punya akun pribadi, website pribadi, tapi namanya nama samaran. Kita munculkan bahwa itu nama kita, alamat kita, identitas kita, sehingga kita komunikasi secara gentlemen, buka nama abal-abal," jelas Sutarman di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (3/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mpr/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini