Kepala observatorium Boscha Mahasena Putra mengatakan, masyarakat yang tinggal di Indonesia Barat, bisa melihat gerhana bulan total saat matahari terbenam. Bila melihat waktunya diperkirakan sekitar pukul 17.25 WIB.
"Jadi sejak jam 17.25 WIB sampai 18.24 WIB waktunya. Bisa dilihat selama 59 menit kalau mau melihat kemunculan dari tengah sampai berakhir," kata Mahasena saat dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana dengan para penduduk di kawasan Indonesia Timur? Menurut Mahasena, masyarakat Papua dan sekitarnya sudah mulai melihat kemunculan bulan gerhana tersebut sejak pukul 16.00 WIT.
"Jadi kira-kira pas magrib lah, nanti gerhananya yang muncul saat tengah-tengah. Asal pandangan kita ke timur dan tidak terganggu awan, kita bisa melihatnya dengan mata telanjang, asal langitnya bersih," terangnya.
Peraih gelar doctor of Science dari The University of Tokyo Jepang ini menambahkan, gerhana bulan total muncul karena bulan masuk ke dalam bayang umbra (bayangan inti bumi yang berada di bagian tengah). "Jadi gerhana bulan total kapan pun pasti warnananya merah," tambahnya.
Blood moon yang terjadi hari ini, 8 Oktober, merupakan bagian dari rangkaian fenomena tersebut yang terjadi pada 2014-2015.
"Kalau gerhana Bulan dan Matahari setiap tahunnya selalu ada. Kalau digabung jumlahnya bisa 5 sampai 7 kali kejadian setiap tahun, tapi kalau gerhana Bulan total memang tidak terlalu sering," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin.
Thomas mengatakan, pada 2014 dan 2015 akan terjadi empat kali penampakan blood moon. Gerhana bulan total ini akan terjadi pada 15 April 2014, 8 Oktober 2014, 4 April 2015 dan 28 September 2015.
(mad/nwk)