3 Pelajar itu adalah I (16), FY (14) dan RS (15) yang melakukan kekerasan pada temannya Chairul (16). Ketiga pelajar itu kini ditahan di Polres Jaktim, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. I berdalih melakukan penusukan pada temannya karena sakit hati dikata-katai kasar.
"Saya pakai pisau, karena dendam, dia ada SMS ngata-ngatain saya. Ngatain 'tolol'. Iya dia ngatain saya kasar banget. Teman main saya sebelumnya nggak ada berantem. Awal mulanya 2 minggu lalu SMS itu," tutur I di Polres Jaktim, Rabu (8/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus dia bilang 'Kasih aja, bego lu, lama anjing'. Terus saya nggak bales. Pas malam Minggu saya lagi nongkrong bareng dia. Saya ajakin nonkrong, ya sudah di situ saya tusuk," aku I.
Setelah menusuk Chairul, I dan 2 kawannya itu mengambil motor Chairul, yakni Yamaha Mio merah B 6959 TU. I rencananya akan menjual motor itu.
"Baru kali ini ambil motor. Rencananya uangnya buat bantu orang tua bayar SPP. Orang tua pekerjaannya sopir," tutur anak bungsu dari 4 bersaudara ini.
I dan dua kawannya awalnya mengajak Chairul nongkrong di Taman Perumahan Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu, 4 Oktober malam lalu. Kemudian mereka cekcok mulut, lalu I dan dua kawannya menghajar dan menjerat korban memakai dasi. Chairul tidak berdaya melawan karena ditindih oleh I. I kemudian menyayat leher Chairul hingga korban tak sadarkan diri.
Setelah itu I dan dua temannya kabur bersama motor Yamaha Mio korban. Chairul kini masoh dirawat di RS Citra, Harapan Indah, Bekasi.
Sedangkan Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Ade Rahmat mengatakan kasus ini dilaporkan sebagai tindak pemerasan, namun belakangan setelah ditelusuri masuk kasus pencurian dengan kekerasan (curas).
"Setelah didalami ternyata di bawah umur dan saling kenal. Modusnya kita dalami, kita koordinasi dengan KPAI. Kondisi korban sempat kritis tapi saat ini sudah membaik dirawat RS Citra. Anak sekolah sekarang kan ada juga yang bawa sajam. Sementara ini kita lihat modusnya dendam, bisa jadi alasannya dia saja. Kita tangkap mereka di rumah orang tua mereka Minggu pagi," tutur Ade.
(nwk/mad)