"Nanti biayanya diatur melalui mesin. Cara membayarnya harus pakai kartu jadi bisa top up di bank atau tempat-tempat yang ditentukan," ujar Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga saat dihubungi, Selasa (23/9/2014).
Parkiran meter ini juga dilengkapi dengan kamera pengawas. Ada 11 mesin parkir dan 6 CCTV dipasang di kawasan ini. Upaya alat parkiran meter ini merupakan upaya Pemda DKI menghapus parkir liar dan mengurangi uang parkir di Jakarta yang menguap masuk ke kantong-kantong pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu Wagub DKI Basuki T Purnama atau Ahok pernah menyebut uang miliaran rupiah dari pendapatan parkir menguap. Uang itu tak masuk ke kantong kas daerah.
Karenanya terobosan baru diambil. Alat parkir meter, Jakarta akan seperti kota besar lainnya di dunia yang tertib urusan parkir. Memang sudah biasa ditemukan banyak yang asal parkir sembarangan di Jakarta. Tak sedikit juga lokasi parkir liar itu dikuasai oknum-oknum tertentu.
Parkir liar itu pun kerap membuat macet. Bahkan di kawasan Kelapa Gading ada lahan pribadi ruko yang dikuasai preman dan kemudian dijadikan parkir liar. Pihak kepolisian dan Pemkot Jakut sampai turun tangan membersihkan parkir liar itu.
Kembali seperti yang dikatakan Ahok, diharapkan penerapan parkir meter ini akan didapatkan keuntungan lebih pendapatan Jakarta. Selain itu, lambat laun, parkir liar on street juga akan menghilang.
Mungkinkah sukses?
(ndr/vid)