Menko Kesra dari Profesional atau Parpol? Ini Usulan Seleksi Menteri

Seleksi Menteri detikcom

Menko Kesra dari Profesional atau Parpol? Ini Usulan Seleksi Menteri

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 16:18 WIB
Jakarta -

Presiden terpilih Joko Widodo belum menentukan apakah posisi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat akan diisi oleh kalangan profesional atau kader partai politik. Di bursa calon Menko Kesra, Tim Seleksi Menteri detikcom mengusulkan 3 nama yaitu mantan Dirut RSCM Akmal Taher, Guru Besar FK UI Hasbullah Thabrany, dan sosiolog Imam Prasodjo.

Akmal Taher, SpU(K) merupakan mantan Dirut RSCM. Pria berusia 59 tahun ini adalah pemilik hak paten use of inhibitor of Phosphodiesterase IV di Jerman, USA, Eropa, Kanada, dan Jepang. Akmal juga telah menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya pada tahun 2004.

Lepas dari jabatan Dirut RSCM, Akmal diangkat menjadi Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2013. Guru besar Fakultas Kedokteran UI ini juga merupakan Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandidat berikutnya adalah Hasbullah Thabrany. Pria berusia 60 tahun ini memfokuskan keahliannya pada bidang asuransi kesehatan dan jaminan sosial. Setelah lulus dari FK UI pada tahun 1980, Hasbullah mendalami ilmu Kesehatan Masyarakat di University of California hingga mendapat gelar master dan doktor.

Kembali ke Indonesia, ia mendirikan Perhimpunan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (Pamjaki) di tahun 1998. Di tahun 2002, Hasbullah bergabung dalam Tim Sistem Jaminan Sosial Nasional yang dibentuk oleh Presiden Megawati untuk menyusun cetak biru sistem jaminan sosial di Indonesia yang kini telah diwujudkan dalam UU Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Tim Seleksi Menteri detikcom juga mengusulkan Imam Prasodjo untuk menjadi calon Menko Kesra. Pria berusia 54 tahun ini adalah Ketua Yayasan Nurani Dunia yang berkecimpung dalam bidang sosial dan pendidikan bagi kalangan yang kurang mampu dari segi ekonomi. Imam juga merupakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 1999 - 2004.

Imam adalah Panitia Seleksi Pimpinan KPK pada tahun 2011. Saat ini, alumnus FISIP UI ini merupakan Jubir Pansel Pimpinan KPK 2014.

Tim Pakar dan Pokja Redaksi Seleksi Menteri detikcom sepakat mengusulkan nama ketiganya untuk menjadi Menko Kesra pada diskusi yang berlangsung Kamis (11/9) lalu. Usulan arsitektur kabinet itu disusun berdasarkan visi misi Joko Widodo - Jusuf Kalla dan tetap mengacu pada Undang-undang nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Dalam arsitektur kabinet usulan kedua, posisi Menko Kesra ditiadakan dan diganti dengan Menko Bidang Sumber Daya Manusia.

Menko ini membawahi Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kementerian Sosial, HAM, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Akmal, Hasbullah, dan Imam tetap diusulkan untuk menjabat sebagai Menko Bidang SDM.

Sebelumnya, JK sempat memberi isyarat bahwa jabatan Menko bisa diisi oleh kader partai. Ia menyebut Menko Kesra sebagai jabatan Menko yang bisa diisi oleh partai politik.

"Boleh (Menko dari partai). Kalau Menko Kesra boleh," ujar JK santai, Selasa (16/8/2014) malam.

Namun, Jokowi kemudian menegaskan bahwa Menko Kesra belum tentu diduduki oleh kader parpol. Pintu untuk kalangan profesional pun masih terbuka.

"Belum tentu. (Menko Kesra) bisa dari profesional, bisa dari politik," kata Jokowi saat dikonfirmasi wartawan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (17/9/2014).

(imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads