Kisah Sukses WNI, 18 Tahun Mengadu Nasib di Tanah Suci

Laporan dari Arab Saudi

Kisah Sukses WNI, 18 Tahun Mengadu Nasib di Tanah Suci

- detikNews
Kamis, 04 Sep 2014 16:53 WIB
Madinah - Jamaah haji jangan kaget kalau banyak orang menyapa "Indonesia" atau "Apa kabar?" di sekitaran Masjid Nabawi. Selain banyak orang yang bisa bahasa Indonesia, banyak juga WNI yang sudah lama mengadu nasib di Tanah Suci.

Memang jumlah jamaah haji Indonesia adalah terbesar, mencapai 168.800 orang. Wajar saja banyak pedagang paham bahasa Indonesia, tentu banyak untungnya, salah satunya menambah pelanggan.

Nah, salah satu WNI yang sukses di Arab Saudi adalah Hasyim Nasrial (44). Dia sudah bekerja di Tanah Suci sejak tahun 1999 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke sini sudah 18 tahun, sejak usia β€Ž26 tahun," katanya.

Kini Hasyim Nasrial bekerja menjadi penanggungjawab penerima tamu di Hotel Andalusia. Di hotel yang berjarak hanya 50 meter dari Masjid Nabawi ini ratusan jamaah haji Indonesia menginap setiap tahunnya.

"β€ŽSaya dulu sekolah di akademi perhotelan Akpin di Ciputat. Sudah lulus tidak pernah pulang. Pulang paling satu setengah tahun sekali," katanya sembari tertawa lebar.

Karena semangat bekerja, Hasyim sampai telat menikah. Dia baru menikah di usia 34 tahun.

"Saya Palembang, isteri Bengkulu, dinas di Depkes Karimun. Sekarang anak satu tinggal di Karimun," paparnya sembari tersenyum.

Lukman meniti karier dari awal sejak menjadi house keeping. Kini saat Hotel Andalusia tempat kerjanya terancam dibongkar karena perluasan Masjid Nabawi, dia bersiap pulang kampung.

"Ya kalau dibongkar saya pulang kampung," katanya tetap sambil tersenyum.

(van/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads