Mau Wisata Rohani ke Pulau Mansinam? Ini Caranya

Mau Wisata Rohani ke Pulau Mansinam? Ini Caranya

- detikNews
Minggu, 24 Agu 2014 08:02 WIB
Papua - Jika Anda pergi ke Kota Manokwari, Papua Barat, salah satu lokasi yang wajib dikunjungi adalah Pulau Mansinam. Di pulau inilah Anda yang beragama Kristen dapat melakukan perjalanan wisata rohani.

Untuk berkunjung ke Pulau Mansinam, Anda bisa menggunakan perahu kayu bermotor bermuatan sekitar 10-12 orang dari Pelabuhan Manokwari. Anda hanya cukup membayar Rp 5.000 per kepala. Namun Anda juga harus membayar kursi yang kosong jika kursi tidak terisi penuh.

Jika ingin naik speed boat dengan kapasitas yang lebih besar, Anda harus membayar dengan harga yang lebih mahal lagi. Kisarannya dari Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Anda bisa naik speed boat dari Hotel Mansinam Beach.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan ke Pulau Mansinam dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10-15 menit. Anda bisa menikmati jernihnya air laut dan melihat ikan-ikan yang sedang asik berenang. Bahkan jika beruntung, Anda bisa melihat sekelompok lumba-lumba yang bermain di laut lepas.

Di bibir pantai Pulau Mansinam, kita bisa menemui tempat pendaratan pertama dua misionaris asal Jerman, Carl William dan Goltlob Geisller (Ottow dan Geisller). Di lokasi ini terdapat sebuah Prasasti Salib besar setinggi kurang lebih 6 meter. Di belakangnya terdapat relief gambar-gambar yang menceritakan soal kedatangan mereka yang disambut oleh warga setempat. Ada juga empat patung perunggu keduanya yang masing-masing menghadap ke laut dan ke arah Salib.
Β 
Selain itu ada juga Gereja Tua Lahai Roi yang saat ini dijadikan tempat warga setempat untuk beribadah. Di belakang gereja, ada sumur tua yang saat itu digali oleh Ottow dan Geisller dibantu warga sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.

Naik ke atas bukit, sekitar 1 km, ada Patung Yesus Kristus besar setinggi 35 meter. Patung ini sebagai simbol di mana Kitab Injil pertama masuk ke Tanah Papua.

Pulau yang terletak di Teluk Doreri, sebelah selatan kota Manokwari ini memiliki luas sekitar 400 hektar. Di pulau ini terdapat sekitar 100 KK dengan sekitar 300 penduduk asli.

Kepala Badan Pengelola Pulau Mansinam Rumadas mengatakan bagi wisatawan yang hendak berwisata rohani, bisa melalui pihaknya. Sebab, para wsiatawan akan mendapat pelayanan pengaturan perjalanan mulai dari transportasi hingga penginapan. "Ada rumah susun, home stay, namun biaya sewanya belum bisa disebutkan," ujar Rumadas saat berbincang dengan detikcom di Pulau Mansinam, Sabtu (23/8/2014).

Rumadas mengatakan makna dari situs itu ada dua yakni sebagai wisata rohani dan budaya. "Nanti akan kita kembangkan terus selain kita tata, karena kan kalau tidak begitu orang tidak akan tertarik," tuturnya.

Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pulau, Rumadas mengatakan pihaknya melakukan pelatihan-pelatihan pemberdayaan masyarakat. Pelatihan itu dilakukan agar masyarakat siap ketika wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Pulau Mansinam.

"Ibu-ibu kita ikutkan pelatihan agar mereka bisa mengelola sumber daya yang ada di sini, misalnya makanan lokal. Mereka juga bilang saya jangan sampai ada masyarakat luar yang berjualan di pulau itu, makanya saya bilang kalian harus pintar masak, kerajinan-kerajinan juga mereka sudah banyak," tutupnya.
Β 
Sementara itu Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai berharap Pulau Mansinam dapat menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda akan makna toleransi beragama.

"Sebagai sarana pendidikan bagi generasi muda baik di Tanah Papua maupun di Indonesia. Bahwa toleransi sudah dibangun di Tanah Papua sejak lama oleh saudara saudara muslim dan kristiani," tutur Velix.

(mpr/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads