"Sejak 6 bulan belakangan ini ikan pora-pora jarang ditangkap nelayan," ujar Tiodore G Bakkara (75), warga Desa Repa, Kecamatan Pematang Sidamanik, Sabtu (23/8/2014).
Diungkapkan Bakkara, hilangnya ikan pora-pora di Danau Toba sejak muncul dan berkembang biaknya ikan kecil yang mirip bawal. Meski tubuhnya kecil, diduga ikan itu merupakan predator bagi ikan pora-pora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakkara menyebutkan, ikan pora-pora yang berkembang biak di Danau Toba telah memberikan rejeki tersendiri selama hampir satu dekade. Ikan itu dikenal warga setelah mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri tahun 2004 melakukan tabur benih.
Seiring perkembangannya, ikan pora-pora saat ini sepertinya menjadi ikan sejuta umat di pesisir Danau Toba. Ikan pora-pora hidup di air tawar dengan sisik berwarna putih dan ekor berwarna kuning. Panjangnya hanya antara 10-12 sentimeter, lebih kecil dari ikan mujair, apalagi ikan mas atau lele.
Sementara ikan bawal, bentuknya lebih kecil. Panjang tubuhnya hanya sekitar 3 cm, dengan lebar tubuh hanya sekitar 1-1,5 cm bersisik agak transparan dengan warna agak kuning.
R Sidabutar (46), warga di Kelurahan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir juga mengakui sejak munculnya ikan bawal, ikan pora-pora mulai sulit didapat. Hanya dengan menjala dari pinggir danau, ikan Pora-pora biasanya mudah didapat. Namun sekarang ini, ikan yang menjadi andalan danau tersebut seakan sulit ditemui.
"Macam hilang begitu aja. Sulit sekali ditemukan. Padahal ikan Pora-pora itu banyak jasanya bagi warga di sekitar danau," ungkap Sidabutar.
Saat ini perkembangbiakan ikan bawal di Danau Toba sangat cepat. Hampir setiap saat, nelayan akan menemukan ikan tersebut ketika menjala. Hanya saja, ikan itu tidak bernilai ekonomis.
"Nggak ada harganya. Kecil terus banyak duri. Jadi nggak laku dijual," sebut Sidabutar.
Sayangnya menurut Sidabutar, hingga kini keluhan nelayan di Danau Toba tidak pernah ditanggapi instansi terkait seperti Dinas Perikanan di Kabupaten maupun Propinsi. Warga juga tidak mengetahui, sejak kapan ikan ini muncul dan berkembang biak.
"Kita nggak tahu siapa yang menabur benih ikan itu. Tiba-tiba saja banyak berkembang biak," kata Sidabutar.
Saat ini, warga hanya bisa pasrah. Mereka berharap, ikan pora-pora yang selama ini telah banyak membuat warga kaya mendadak, kembali berkembangbiak.
"Harapan kita, populasi ikan bawal bisa ditekan dan ikan pora-pora berkembang lagi," harap Sidabutar.
(dha/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini