"Pada peristiwa tertangkapnya Mbak Rosa (Mindo Rosalina Manulang) di Kemenpora, sampai saat itu dia semakin gelisah, semakin bingung bagaimana untuk antisipasi ini semua," kata Nuril dalam sidang lanjutan Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/8/2014).
Menurut Nuril, Nazaruddin sebelum ke Singapura lebih dulu menghadap Marzuki Alie pada Mei 2010. "Dia bercerita kepada saya pada saat itu yang sangat pasang badan adalah Pak Marzuki terhadap dia saat itu. Saya sebagai stafnya mendengar saja," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
9 DPR. "Laporan keuangan intinya sebetulnya bahwa dia cerita kalau saya tidak
dibantu, partai ini akan saya hancurkan. Partai Demokrat ini akan saya hancurkan. Jadi bukan hanya saya yang hancur tapi semua saya hancurkan," tutur Nuril mengulang pernyataan Nazar kala itu.
Malamnya pada hari yang sama Nazaruddin pergi ke Singapura. Nuril mengaku tetap berkomunikasi dengan Nazar melalui telepon dan BlackBerry Messenger (BBM).
Dari percakapan, Nazar ingin membuat skenario menjatuhkan Anas dari posisi Ketua Umum dan menjadikan Marzuki Alie sebagai penggantinya.
"Dia sampaikan, Ril (Nuril) pak Anas sudah tidak komit. Jadi kita adakan KLB (Kongres Luar Biasa). Dia mau Marzuki Alie menjadi ketum. Dan saya dijanjikan posisi penting di partai," bebernya.
"Menjelang rakernas, ada beberapa kali serangan dilancarkan ke saya termasuk skype, saksi tahu?," tanya Anas ke Nuril.
"Memang skenario busuk ini sudah lama settingnya di Singapura. Ketika skype itu dengan Iwan Pilliang itu memang sudah dirancang dengan sangat rapi. Itu memang skenario untuk menjatuhkan mas Anasβ dari ketum," jawab Nuril di persidangan.
(fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini