"Diduga mereka terlibat adu mulut, terus berantem," kata Kapolsek Senen, Kompol Kartono kepada wartawan, Kamis (14/8/2014).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Senen, Kompol Alfius mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dini hari tadi. Kadim yang merupakan sopir taksi Surya Gading terlibat percekcokan dengan sopir taksi berwarna biru. Diduga keduanya berebut penumpang. "Lalu mereka saling memukul," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku masih dalam pengejaran," kata Alfius.
Istri korban, Ruinah (39) tak dapat menahan tangisnya mengetahui kenyataan tewasnya suami tercinta. Saat ditemui di Mapolsek Senen, sambil memeluk anak bungsunya, Ruinah menceritakan kenangan hidup mereka.
Menurutnya, selama bekerja sebagai sopir taksi sejak 25 tahun yang lalu, Kadim tak pernah berkeluh kesah mengenai pekerjaannya. Meskipun berpindah-pindah taksi, Kadim selalu bekerja dengan normal.
"Bapak kalau kerja berangkat jam 8 pagi sampai jam 8 pagi besoknya. Hari selanjutnya baru libur," katanya.
Ia dan Kadim dikaruniai 6 orang anak. Semuanya masih sekolah. "Terus gimana kalau Bapak sudah enggak ada. Anak-anak masih kecil semua," ucapnya masih sambil terisak.
Sebelum Kadim meninggal, tak ada firasat khusus yang dirasakannya. Hanya saja, sepanjang malam tadi ia merasa gelisah. Ruinah kemudian mengetahui informasi bahwa suaminya meninggal dari kakaknya sekitar pukul 07.00 WIB.
Ia mengaku tak mengenal pelaku. "Saya enggak ada yang kenal dengan teman-teman suami saya," ujarnya.
Ia berharap kepolisian akan bertindak adil. Pelaku diharapkan akan diberikan sanksi yang sesuai. "Pokoknya dihukum yang pantas," tutupnya.
(kff/rmd)