"Di ISIS memang teman-teman menginginkan saya sebagai pimpinan regional Indonesia. Saya terima tapi tidak berjalan sampai sekarang. Aktifitas saya setiap hari ya ngurus perusahaan kemudian organisasi Garis, kalau ISIS malah belum tahu arahnya ini mau gimana," kata Chep di Mapolres Cilacap, Rabu (13/8/2014) dinihari usai diperiksa.
Dia juga mepersoalkan kenapa masyarakat dengan latahnya membakar bendera ISIS dan menghapus tembok yang bertuliskan lafadz lailahailallah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Kapolres Cilacap AKBP Andry Triaspoetra, yang menjadi catatan pihak kepolisian Polres Cilacap, Jawa Tengah usai menangkap Presiden ISIS Indonesia, Chep Hernawan adalah saat dimintai keterangan yang bersangkutan mengaku tidak aktif dalam organisasi tersebut meskipun dirinya menyatakan diri sebagai Presiden ISIS Indonesia.
"Satu catatan saya kenapa dia datang ke Nusakambangan kalau dia memang tidak mau membesarkan ISIS harusnya dia tidak datang ke tempat deklarasi pentolan-pentolan itu (Nusakambangan)," kata Kapolres Cilacap, kepada wartawan.
Menurut dia, Chep Hernawan mengaku mengambil keputusan untuk menjadi Presiden ISIS Indonesia agar tidak diambil oleh orang lain dengan paham radikal dan mengamankannya.
"Dia mengambil ISIS ini supaya tidak diambil orang lain, tapi sampai saat ini tidak aktif dan tidak berkembang, dia cuma mau mengamankan ISIS," ujar Kapolres meniru perkataan Chep.
Hingga saat ini Chep Hernawan bersama ke enam orang yang ikut diamankan polisi masih berada di Mapolres Cilacap untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Pihak kepolisian akan memintai keterangan yang bersangkutan 1x24 jam.
(arb/kha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini