Sekitar 100 anak kecil itu tampak antusias mendengar penjelasan dari salah seorang pemandu dari komunitas Historia. Beberapa tampak mengangguk-angguk mengerti, sementara yang lainnya terlihat asyik berkejaran dengan teman yang baru dikenalnya.
"Mereka berasal dari berbagai tempat yang berbeda, mayoritas anak yatim," kata pendiri Komunitas Historia, Asep Kambali di Museum BI, Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (12/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Arab adalah bukti sejarah awal masuknya Islam ke Jakarta pada abad ke 12. Pada masa itu, pedagang dari Gujarat, Persia dan Semenanjung Arabia berlayar ke Tiongkok dan masuk ke Indonesia di Bengkulu-Banten-Cirebon hingga Demak.
Tak hanya masjid, bukti sejarah masuknya Islam di Batavia juga ditandai dengan berdirinya organisasi Islam Jami'atul Khair di kawasan tersebut. Menurut Asep, pada tahun 1903 organisasi ini mendapat simpati dari tokoh Islam kala itu seperti KH Ahmad Dahlan, HOS Tjokroaminoto dan H Agus Salim. Tahun 1905, organisasi ini diakui oleh pemerintah Kolonial Belanda.
Beberapa meter dari Masjid Pekojan, ada sebuah jembatan yang disebut Jembatan Kambing. Jembatan ini, dahulu dipenuhi penjual kambing.
"Penjualnya mayoritas warga keturunan Arab," kata Asep.
Menurut penduduk setempat, pedagang kambing ini sudah turun-temurun. Saat penduduk di kawasan tersebut masih didominasi keturunan Arab, umumnya mereka menyukai daging kambing.
"Setiap tahun kami rutin menjelajahi Kampung Arab Pekojan. Pesertanya gonta-ganti, tapi sasarannya anak-anak," ujar Asep.
Setelah berputar-putar di Kampung Arab, anak-anak ini kembali ke Museum BI untuk melanjutkan permainan dan buka puasa bersama. Sepanjang acara digelar, anak-anak ini tampak antusias.
"Seneng bisa jalan-jalan, dikasih hadiah dan dengerin dongeng," kata bocah asal Cilincing, Sisi (6).
Hal serupa juga dikatakan oleh Ade (8). Siswa kelas 2 SD ini merasa senang karena selain mendapat ilmu baru, ia juga dapat makan gratis.
"Kalau di rumah nggak pernah makan pakai lauk ayam," ujarnya polos.
Usai salat magrib berjamaah, anak-anak ini pulang ke daerahnya masing-masing dengan diantar oleh Komunitas Pecinta Anak-Anak. Acara bertajuk 'A Walk To Share: Menjelajahi Kampungnya Orang Arab di Batavia' ini diselenggarakan oleh 4 komunitas. Selain Komunitas Historia dan Komunitas Pecinta Anak-Anak, ada juga Komunitas Berbagi Nasi dan Makelar Sedekah.
(kff/rvk)











































