"Dari kedua pasangan punya visi misi tentang perempuan. Dari pasangan Prabowo-Hatta mereka punya visi misi tentang bagaimana penting memperlakukan perempuan, tetapi ada satu yang kita akan kembali ke masa orde baru, yaitu kita menguatkan kembali PKK," kata Anis.
Koordinator Migrant CARE Anis Hidayah menyampaikan ini usai menggelar jumpa pers "10 Agenda Politik Perempuan" di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).
Padahal dari perspektif pergerakan perempuan, lanjut Anis, gerakan PKK membatasi tindakan perempuan seperti tetap di rumah dan menjadi istri yang setia kepada suami.
"Kita mundur ke belakang. Tetapi (visi misi Prabowo-Hatta) juga ada penghapusan perdagangan orang," ujarnya.
Sementara visi misi Jokowi-Kalla, kata Anis, pihaknya melihat ada peningkatan keutamaan gender, pemenuhan hak atas kesehatan dan memprioritaskan penyelesaian legislasi terkait dengan pemenuhan hak-hak perempuan.
"Keduanya ada visi misi (tentang perempuan) tetapi ada keberatan kita memang pada pasangan Prabowo-Hatta, karena kita kembali ke ranah domestik. Sementara MK saat ini saja mengabulkan 30 persen perempuan di ranah politik," katanya.
(idh/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini