JK menerangkan konferensi internasional tsunami Aceh dipersiapkan hanya dalam waktu 8 hari. Konferensi dilakukan agar dunia internasional ikut membantu penanganan bencana tersebut.
"Tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Kita tahu semua korban 200 ribu jiwa, kira-kira 300 rumah habis dan sebagainya. Karena itu pemerintah tidak mampu mengatasi segera. Kemudian diadakan konferensi terkait PBB yang dihadiri oleh sekjen PBB, UN Summit namanya," ujar JK.
Konferensi ini dilakukan dalam keadaan darurat karena itu pelaksanaannya dilakukan tanpa tender.
"Ini konferensi terbesar mungkin tercepat yang terjadi di Indonesia. Karena itu semua bekerja dalam keadaan darurat, full darurat. Jadi dananya darurat, operasional darurat," sambungnya.
Dari konferensi ini, Indonesia mendapat keuntungan yakni bantuan rehabilitasi Aceh.
"Pemerintah dalam hal ini Presiden SBY dan saya sebagai ketua Bakornas itu hanya memberikan waktu kepada Deplu delapan hari untuk melaksanakan Summit itu yang dihadiri begitu banyak kepala negara dan sangat berhasil sehingga kita dapat merehabilitasi Aceh dengan dana terkumpul 5 miliar dollar pada waktu itu," sebut dia.
Sudjadnan didakwa dalam perkara dugaan korupsi dana pelaksanaan kegiatan pertemuan dan konferensi internasional di Kemlu tahun 2004-2005. Dia didakwa menyalahgunakan duit pelaksanaan 12 kegiatan sidang dan konferensi internasional dengan taksiran kerugian keuangan negara dalam perkara ini Rp 11,091 miliar.
(fdn/aan)