Ini Kata JK Soal Beda NU dan Muhammadiyah

Ini Kata JK Soal Beda NU dan Muhammadiyah

- detikNews
Jumat, 30 Mei 2014 16:46 WIB
Ini Kata JK Soal Beda NU dan Muhammadiyah
JK di acara Rakernas Muslimat NU (Foto:Ari/detikcom)
Jakarta - Calon wakil presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara di acara Rakernas dan Munas Muslimat NU di Arama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Di forum itu yang dihadiri ribuan jamaah wanita NU itu JK biacara soal NU, Muhammadiyah dan beda keduanya.

"NU-Muhammadiyah, organisasinya berantai dan kuat. Kalau perusahaan ini namanya holding company. Kuat, memiliki banyak sekolah dan rumah sakit," kata JK, Jumat (30/5/2014).

NU, menurut JK memiliki sumber daya manusia yang kuat. Misalnya status sekolah-sekolah yang dimiliki kiai, bukan dimiliki NU dan merupakan inventaris masyarakat. Sedangkan Muhammadiyah, status kepemilikan sekolahnya adalah inventaris Muhammadiyah. Keduanya sama-sama kuat.

"Hanya bedanya satu. Kalau Muhammadiyah Pak Din Syamsuddin (Ketum PP Muhammadiyah) bisa pecat rektor atau kepala pesantren Muhammadiyah. Kalo Said Aqil (Ketum PBNU) tidak bisa, karena yang punya bukan dia," ungkap JK yang disambut tawa hadirin.

Dalam acara itu memang dihadiri Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan jubir Jokowi-JK, Khofifah Indar Parawansa. JK menambahkan orang NU penuh inisiatif, semua berawal dari bawah tidak ada instruksi dari atas atau pusat. JK berharap perempuan muslimat bisa memberikan ide-ide inisiatif untuk kemajuan bangsa ini.

"Muslimat perlu ide, inisiatif karena bergerak sendiri-sendiri. Jadi punya kekuatan yang lebih besar. Dua ribu ibu artinya dua ribu ide. Itu hebatnya," kata JK yang disambut tepuk tangan para hadirin.

JK sendiri berasal dari keluarga yang bergiat di kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu, di mana ibundanya, Athirah, adalah aktivis Muhammadiyah dan ayahandanya, Haji Kalla, adalah tokoh NU. Menurutnya sebagai manusia perlu adanya keseimbangan kemajuan dunia dan akhirat. Semuanya bisa berdoa dan berjuang agar kehidupan bisa lebih baik.

Β "Tidak peduli apakah doa tersebut dari NU, Muhammadiyah, ustadz-ustadz biasa. Bahwa untuk baik di akhirat, harus baik di dunia. Harus imbang," pesan JK.

(slm/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads