"Jusuf Kalla menjadi calon paling potensial dipilih Jokowi sebagai cawapres. Dilihat dari pengalaman dan kinerja JK, saya menilai hanya JK yang mampu mengimbangi dan melengkapi karakter dan gaya kepemimpinan Jokowi," kata Pengamat Politik dari Universitas Nasional, Firdaus Syam dalam diskusi di hotel Gren Alia Prapatan, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014).
Acara ini mengambil tema Dilema Capres Jelang Pilpres. Dihadiri oleh politikus Gerindra Riza Patria, Ketua Satkar Ulama yang menjadi sayap partai Golkar, Ali Yahya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jokowi-JK mampu menjadi sepasang matahari dan bulan yang mampu bekerja silih berhanti saling melengkapi dengan tugas kompetensinya," sambungnya.
"JK dapat dikatakan sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sudah tidak ada lagi ambisi pribadi yang mengganggu kinerja," ujarnya.
Menurutnya, pilihan Mahfud MD oleh Jokowi lebih untuk penjaminan kepastian hukum dan keadilan. Pengalaman birokrasi dan pemerintahan Mahfud MD dinilai cukup dengan berbagai posisi di pemerintahan sebelumnya.
"Namun pilihan pada Mahfud MD membuka lemahnya politik luar negeri dan lemahnya visi pembangunan ekonomi," ucapnya.
Jokowi sendiri hingga saat ini belum membeberkan siapa yang akan dipilihnya. Namun, ia sempat mengeluarkan berbagai isyarat tentang kriteria cawapres yang berasal dari luar Jawa.
(bil/van)











































