Plus-Minus Jusuf Kalla dan Mahfud Md untuk Dampingi Jokowi

Plus-Minus Jusuf Kalla dan Mahfud Md untuk Dampingi Jokowi

- detikNews
Selasa, 06 Mei 2014 15:29 WIB
Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah mengantongi nama bakal calon wakil presiden. Jusuf Kalla dan Mahfud Md disebut-sebut sebagai kandidat kuat cawapres yang salah satunya akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Apa saja keunggulan dan kekurangan kedua tokoh tersebut bagi PDIP?

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengamati sejumlah hal yang menjadi keunggulan masing-masing. "Dari hasil survei Saiful Mujani yang terakhir memang Mahfud Md lebih unggul elektabilitasnya dibanding JK tapi selisihnya sangat sedikit, hanya nol koma," kata Hamdi kepada detikcom, Selasa (6/5/2014).

Hamdi juga mengingatkan bahwa dalam hasil survei-survei sebelumnya elektabilitas JK lebih unggul ketimbang Mahfud.

Hamdi kemudian mencermati sosok JK yang mewakili luar Jawa sebagai faktor sangat penting bagi PDIP dalam menentukan cawapres. "Kalau Pak Mahfud tidak dikenal seperti JK di luar Jawa," ujar dia.

JK, lanjut Hamdi, juga memiliki sejumlah jabatan yang bisa membawa daya pengaruh cukup besar. Mantan Wakil Presiden itu saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia dan Presiden Palang Merah Indonesia.

Selain itu, Hamdi menambahkan, JK yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar masih memiliki pengaruh dukungan dari sejumlah elite di tubuh Golkar hingga saat ini. "JK dapat memecah suara Golkar Ini yang juga harus diperhatikan oleh PDIP," kata Hamdi.

Menurut Hamdi, JK hanya memiliki sedikit kekurangan yaitu berlatar belakang pengusaha yang bisa dipersepsikan publik kurang bersih. "Namun sejauh ini track record-nya sebagai pengusaha tak ada masalah," ucap Hamdi.

Kekurangan JK lainnya, sebut Hamdi, JK tergolong sebagai tokoh tua yang kurang yang kurang mewakili kaum muda dan pernah menduduki sejumlah jabatan di pemerintahan masa lalu. "Tapi JK dikenal sebagai pejabat yang tidak bermasalah," kata dia.

Adapun keunggulan Mahfud, dikenal sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama atau kaum nahdliyin yang jumlah massanya puluhan juta orang. Hamdi mengatakan meskipun Mahfud bukan orang NU namun dikenal sebagai loyalis Gus Dur.

"Jadi oleh orang-orang NU Mahfud dianggap sebagai orang NU. PKB yang dikenal sebagai partainya orang NU juga pernah mencapreskan Mahfud," ungkap Hamdi. Namun Hamdi menekankan meski JK bukan dari NU namun juga memiliki kedekatan yang baik dengan tokoh-tokoh NU.

Hamdi melanjutkan, Mahfud juga dikenal sebagai pejabat yang bersih dan jujur serta bukan dari kalangan pengusaha yang bisa dipersepsikan buruk oleh publik dalam berbisnis. "Mahfud dari kalangan akademisi, ini menjadi nilai plus buat dia, tidak seperti JK," ujar Hamdi.

(brn/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads