Hal ini disampaikan saksi ahli Sri Rezeki saat hadir dalam sidang lanjutan kasus Century untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/5/2014).
Dalam keterangan pekan lalu, salah satu alasan Sri Mulyani menyebut adanya indikasi krisis, adanya antrean nasabah untuk mengambil dana di Bank Century. Meski belum terseret krisis, namun jika tidak segera ditanggulangi, bisa saja Indonesia ikut-ikutan krisis.
Namun menurut Sri, rush seperti itu sebenarnya terjadi juga di beberapa bank. Salah satu anak bimbingan desertasinya melakukan penelitian di sebuah bank syariah. Berdasarkan penelitian itu, rush tidak hanya dirasakan oleh bank konvensional.
"(Krisis) di tahun 2008 tidak berasa," kata Sri Rezeki.
"Krisis 2008 nampak tidak berat dan mendasar untuk ekonomi Indonesia jika dibandingkan krisis 1998," lanjutnya.
Sri juga mengkritik kebijakan yang diambil Gubernur BI Boediono saat itu. Boediono mengelurkan pengumuman kondisi perbankan Indonesia dalam keadaan stabil dan mantab. Padahal buktinya pemerintah sedang khawatir terjadi krisis.
"Itu harus diinfokan kepada rakyat," ujar ahli hukum perdata ini.
(mok/ndr)