Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, safari politik yang dilakukan Jokowi penting untuk menggaet calon pemilih di luar kader partai berlambang banteng moncong putih.
Menurut dia kekuatan politik PDI Perjuangan sebenarnya mencapai 24,5 persen dari jumlah calon pemilih di Indonesia. Namun pada pemilihan anggota legislatif kemarin partai ini hanya memperoleh sekitar 19 persen suara.
Hal ini menurut Hasto disebabkan oleh adanya operasi khusus dari lawan politik, yakni dengan melakukan serangan fajar. "Misalnya di Sumatera Utara," kata Hasto saat berbincang dengan detikcom, Minggu (4/5/2014).
Dengan kekuatan politik sebesar 24,5 persen suara menurut Hasto, PDI Perjuangan masih memerlukan 40 juta suara untuk memenangkan Jokowi dalam satu putaran yakni memperoleh 50 persen plus satu.
"Nah ini yang kini kami upayakan, salah satunya dengan Pak Jokowi safari politik ke tokoh-tokoh tersebut," papar Hasto.
Dalam setiap kunjungannya Jokowi selalu memaparkan visi dan misi sebagai calon presiden kepada para tokoh agama tersebut. PDI Perjuangan dan Jokowi menganggap pentingnya peran serta pesantren dalam membangun bangsa ini. Pasalnya dari pesantrenlah antara lain lahir generasi-generasi cerdas.
PDI Perjuangan dan Jokowi juga menerima masukan dari sejumlah tokoh agama yang ditemui tersebut. Antara lain dari mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif yang berpesan agar Jokowi menjalankan amanat Tri Sakti.
Saat Jokowi safari politik untuk mendulang perolehan suara, ke mana Puan Maharani selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDI Perjuangan?.
"Mbak Puan bertugas konsolidasi internal, memastikan agar mesin politik partai berjalan sesuai harapan untuk memenangkan pemilihan presiden," papar Hasto.
(erd/fdn)