Minta Pulsa, Parfum, TV, KSPI: Memang Sinis Tapi Itu Kebutuhan

Minta Pulsa, Parfum, TV, KSPI: Memang Sinis Tapi Itu Kebutuhan

- detikNews
Kamis, 01 Mei 2014 14:20 WIB
Jakarta - Kalangan buruh menuntut penambahan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk perhitungan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2015. Item KHL yang masih berjumlah 60 dianggap Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tidak lagi layak.

"Untuk item KHL harus menjadi 84, 60 item tidak rasional," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Lanjut Iqbal, KHL misalkan 10 Kg beras dalam sebulan, 5 potong ikan segar dalam sebulan tidaklah rasional. Oleh karena itu akan diuubah dalam segi kualitasnya.

"Seperti halnya adalah TV itu merupakan kebutuhan buruh, parfum, bedak bagi pekerja wanita, pulsa dan Handphone. Permintaan ini memang sinis tapi itu kebutuhan yang harus dibayar," terangnya.

Iqbal menegaskan, semua tuntutannya tersebut harus dipenuhi pemerintah. "Tapi bisa juga dipenuhi dengan komitmen secara bertahap tapi kalau tidak dipenuhi juga kami akan menyiapkan mogok nasional di November 2014," tegas Iqbal.

(tfn/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads