Musyafak mengatakan memang korban sempat mengeluhkan penyakit ambeien yang dideritanya. Menurut Musyafak, kecil kemungkinan penyakit tersebut membuat seseorang depresi hingga bunuh diri.
"Lihat data tidak ada gangguan kejiwaan. Beberapa hari sebelumnya memang mengeluh ambeien. Tapi saya kira kok itu menyebabkan bunuh diri sepertinya tidak mungkin, ada penyebab lain," kata Musyafak kepada detikcom saat ditemui di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (15/4/2014).
Meski demikian Musyafak menegaskan dari hasil pemeriksaan, korban murni bunuh diri karena tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. Hanya saja ada bekas resapan darah di leher akibat digantung.
"Tidak autopsi, keluarga menyadari kalau bunuh diri. Sudah jelas bukan akibat orang lain, tidak ada tanda kekerasan," tandasnya.
Ipda Sukarno ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di sebuah pohon di pekarangan rumahnya di samping rumahnya Dukuh Ngelo, Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/4/2014) kemarin sekitar pukul 04.45 WIB.
(alg/try)