"Dampak ke kami kalau musim hujan rumah kami selalu kebanjiran sebelumnya tidak pernah," ujar Ahwan ketua Rt 04/05 Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2014).
Ia mengatakan ketika di jaman gubenur Ali Sadikin telah ada kesepakatan Ruang Terbuka Hijau untuk Pulomas sebanyak 70%. Sementara wilayah untuk pemukiman hanya sekitar 20%.
"Dulu pacuan kuda menjadi icon kota Jakarta Timur, sekarang sudah tidak. Dulu kami bisa bermail di tengah lapangan luas itu, sekarang sudah kami harus main di tengah aspal," tuturnya.
Ia mengatakan ketika di era kepemimpinan Sutiyoso secara sepihak rancangan RTK tersebut di rubah tanpa persetujuan warga. Kini mereka menangih janji Gubernur terpilih Jokowi untuk menghentikan pembangunan tersebut.
"Buat apa gusur penduduk waduk Ria Rio, kalau disini nyatanya diperuntukan untuk RTK, lebih baik bangunan ini dirubuhkan semua dan kembali fungsikan menjadi RTK," ungkapnya.
(edo/rvk)